Liputan6.com, London - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan ingin naik kereta kencana berlapis emas milik Kerajaan Inggris saat ia melakukan lawatan resminya ke Negeri Ratu Elizabeth.
Keinginannya tersebut membuat otoritas keamanan Inggris cukup pusing. Pasalnya, menurut salah satu sumber keamanan kepada the Times of London yang dilansir New York Post, Senin, (17/4/2017), kereta kencana tersebut tidak mampu melindungi Trump dari serangan granat berpeluncur roket (RPG) atau amunisi bertenaga tinggi.
Baca Juga
"Kendaraan yang dibawa presiden AS merupakan mobil yang spektakuler. Itu didesain untuk menahan serangan besar seperti granat roket level rendah. Jika dia di dalam kendaraan tersebut maka dia akan terlindungi dengan sangat baik dan selain itu dia dapat menempuh perjalanan dengan cepat," ujar sumber keamanan tersebut.
Advertisement
"Sementara itu jika dia berada di kereta kencana emas yang ditarik beberapa kuda, maka risiko keamanan meningkat secara dramatis. Mungkin ada perlindungan seperti kaca antipeluru, namun terbatas. Itu sangat tipis," ungkap sumber yang sama.
Adapun pertimbangan lain, kedatangan presiden ke-45 AS ke London itu diperkirakan akan disambut demonstrasi.
Meski demikian, Gedung Putih berpendapat bahwa prosesi naik kereta kencana ke Istana Buckingham sebagai bagian penting dari kemegahan kunjungan kenegaraan Trump ke Inggris. Orang nomor satu di AS itu dijadwalkan akan mendarat di London pada pekan kedua bulan Oktober 2017.
Bagi para kepala negara asing yang berkunjung ke Inggris, naik kereta kencana kerajaan bukanlah hal asing. Lazimnya, mereka akan dijemput di satu titik untuk selanjutnya menuju Istana Buckingham.
Ketika berkunjung ke Inggris pada tahun 2011, Barack Obama lebih memilih untuk tidak merepotkan tuan rumah. Ia menggunakan mobil dinasnya untuk menuju Istana Buckingham.
Beda Obama, beda pula Presiden China Xi Jinping. Ketika datang ke Inggris pada tahun 2015 lalu, Xi memutuskan untuk naik kereta kencana. Pada tahun yang sama pula Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menikmati prosesi serupa.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono juga merupakan salah satu kepala negara yang menjalani seremoni penyambutan dengan naik kereta kencana dalam kunjungan kenegaraannya ke Inggris tahun 2012.
Sebelumnya, lebih dari 1,8 juta warga Inggris menandatangani sebuah petisi yang menuntut pemerintah membatalkan undangan kunjungan kenegaraan terhadap Presiden Trump. Hal senada juga diungkapkan oleh Wali Kota Inggris Sadiq Khan.
Penolakan terhadap Trump dipicu oleh kebijakan kontroversialnya yang melarang warga dari sejumlah negara mayoritas muslim masuk ke AS -- meski kemudian perintah eksekutif tersebut dibatalkan dua kali. Sentimen Trump terhadap imigran juga memengaruhi lahirnya petisi ini.
Warga Inggris meyakini, Trump melecehkan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh rakyat dan negara Inggris. Namun penolakan tersebut tidak digubris PM Theresa May yang melihat AS merupakan sekutu penting bagi negaranya, terlebih pasca-Brexit.