Militer Filipina: Tokoh Kunci Abu Sayyaf Tewas dalam Baku Tembak

Tokoh kunci kelompok militan Abu Sayyaf dan tiga orang lainnya dilaporkan terbunuh pada sebuah baku tembak dengan tentara Filipina.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Apr 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2017, 16:00 WIB
Kepala Staf Angkata Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano, menyampaikan taklimat pada konferensi pers tentang Abu Sayyaf, 12 April 2017 (Aaron Favila/AP)
Kepala Staf Angkata Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano, menyampaikan taklimat pada konferensi pers tentang Abu Sayyaf, 12 April 2017 (Aaron Favila/AP)

Liputan6.com, Manila - Tokoh kunci kelompok militan Abu Sayyaf dan tiga orang lainnya dilaporkan terbunuh pada sebuah baku tembak dengan tentara Filipina di Pulau Bohol, Filipina, yang terkenal sebagai lokasi wisata.

Menurut laporan, tokoh kunci itu diidentifikasi sebagai Joselito Melloria, salah satu anggota Abu Sayyaf yang diduga terlibat pada perencanaan upaya penculikan terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Bohol menjelang libur Holy Week.

Juru Bicara Tentara Filipina, Brigjen. Restituto Padilla men jelaskan bahwa Melloria dikepung oleh pasukan bersenjata pemerintah pada Sabtu, 22 April 2017 siang. Pihak militer mendapat laporan keberadaan militan Abu Sayyaf itu dari seorang warga lokal.

"Benar bahwa Joselito Melloria terbunuh saat pasukan kami bertemu dengan pasukan mereka di Sitio Lagsing, Barangay Bacani, Clarin, Bohol, sekitar pukul 1 siang," kata Brigjen kepada CNN Filipina seperti yang dikutip oleh Asian Correspondent, Minggu, (23/4/2017).

Pemerintah lokal Bohol juga mengonfirmasi peristiwa tersebut.

"Mereka mendapat info dari warga lokal. Saat ditemukan, kelompok militan tersebut menggunakan sebuah gua untuk berlindung...kondisi mereka juga lemah dengan sedikit senjata api," kata Gubernur Bohol Edgar Chatto.

Pada malamnya, baku tembak kedua terjadi dan menewaskan tiga anggota militan lain tak jauh dari lokasi penyerbuan pertama pada siang hari.

Hingga berita ini turun, pihak militer Filipina masih melakukan pengejaran terhadap sisa anggota lain yang tergabung dalam kelompok Abu Rami, afiliasi Abu Sayyaf di Bohol. Kelompok Abu Rami diduga kuat sebagai dalam penculikan dan pemenggalan WN Jerman Jurgen Kantner pada 2016 lalu.'

Aktivitas penculikan, meminta uang tebusan, dan pembunuhan kerap dilakukan kelompok afiliasi ISIS di Filipina tersebut. Tahun lalu, aktivitas pembunuhan dan pemenggalan kepada warga asing juga dilakukan oleh Abu Sayyaf di Filipina. Korbannya antara lain John Risdel dan Robert Hall dari Kanada serta Jurgen Kantner dari Jerman.

Sebelum dibunuh, para militan sempat meminta uang tebusan Kantner sebesar US$ 600.000 atau setara dengan Rp 7,9 miliar.

Saat ini, negara di utara Pulau Sulawesi itu sedang melakukan perang total dengan Abu Sayyaf, khususnya yang bersarang di Pulau Jolo, Pulau Basilan, dan Pulau Bohol. Namun, operasi tersebut terhambat dengan gerak gerilya Abu Sayyaf yang juga kerap bersembunyi di pemukiman warga desa.

 

Saksikan nanti nobar seru Real Madrid vs Barcelona:  

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya