Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Gaji 2 Kali Lipat, Polwan Banting Setir Jadi Penari Striptease

Mengaku bosan, Hannah Havers, polwan asal Inggris bikin heboh saat beralih profesi menjadi penari striptease.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Mei 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 20:40 WIB
20160209-Ilustrasi-PSK-iStockphoto
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK). (iStockphoto)

Liputan6.com, London - Hannah Havers, polisi wanita asal Inggris membuat heboh ketika beralih profesi menjadi penari striptease demi menggandakan gaji tahunannya.

Bekerja sebagai polisi selama 12 tahun, dirinya mengaku bosan harus terlibat dalam perkelahian dan kontak fisik dengan pelaku kriminal.

Ibu dari tiga orang anak yang tinggal di Oxfordshire - kota di bagian tenggara Inggris --ini bergabung menjadi anggota kepolisian sejak tahun 2003 dan 'hanya' mendapat gaji US$ 50.000 pertahunnya.

Saat ini ia menghasilkan lebih dari US$ 7.700 perbulan dari pekerjaan yang ia geluti. Dalam satu minggu ia bisa bekerja dua sampai tiga malam menampilkan tarian setengah telanjang di Honey Pot sebuah klub malam di Maidenhead.

Kebetula, Havers juga pernah bekerja di tempat itu, saat usianya baru 19 tahun.

"Kembali menjadi penari striptease menjadi keputusan terbaik saya," ujar Havers dalam surat kabar Milton Keynes Citizen.

"Sebetulnya saya berharap bisa melakukan hal ini 10 tahun yang lalu, dan saya rasa ini satu langkah ke depan bagi hidup saya," tambah Havers.

Setelah terjun dalam profesi ini ia mengaku punya banyak klien tetap. Tak hanya itu wanita berusia 35 tahun ini juga menjelaskan, uang yang ia hasilkan dua minggu bekerja di klub malam lebih banyak dibanding bekerja satu bulan di kepolisian.

Dengan profesi ini, ia mengaku juga punya waktu yang banyak dengan anak-anaknya.

Sebelum meninggalkan kepolisian ia pernah mencoba menjadi model untuk pemotretan, namun akhirnya perempuan itu memutuskan jadi penari syur. Dan keputusannya didukung sang suami.

"Saya justru mendukung istri saya, setelah keluar dari kepolisian, ia lebih punya banyak waktu bersama keluarga. Terlebih bonus yang didapatkan sangat besar." ujar sang suami kepada surat kabar tersebut.

"Saya sepenuhnya mendukung apa yang istri saya lakukan untuk mencari nafkah, dia tidak melakukan kesalahan apapun. Malah keputusannya kini telah memperbaiki hidup kami," tambahnya.

Pengacara Jadi PSK

Pilihan serupa juga diambil Claudia de Marchi. Perempuan Brasil, yang pernah punya status sosial terhormat sekaligus ahli hukum konstitusi itu beralih profesi menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

Wanita asal Sorriso Brasil tengah itu sempat bikin para kolega dan kliennya kaget bukan kepalang saat mundur dari jabatannya yang bergengsi di firma hukum dan lalu mengiklankan layanan 'seksual kelas atas'.

Namun, Claudia punya alasan selain soal duit, ia mengaku tak lagi bisa mentolerir 'keegoisan maskulin' yang mereka temui di lingkungan kerja. Sama dengan Havers, ia juga didukung orang terdekat: ibu kandungnya sendiri. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya