Maskapai AS Usir Sepasang Suami Istri yang Membawa 2 Anak Kecil

Brian dan Brittany terpaksa turun dari pesawat setelah debat panjang dengan petugas.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Mei 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2017, 19:40 WIB
Pasangan suami istri dipaksa turun oleh petugas maskapai Delta Airlines (AFP)
Pasangan suami istri dipaksa turun oleh petugas maskapai Delta Airlines (AFP)

Liputan6.com, California - Perlakuan tidak menyenangkan kembali terjadi di maskapai penerbangan Amerika Serikat. Setelah sebelumnya United Airlines dan American Airines, kali ini sepasang suami istri harus mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan ketika hendak terbang menggunakan pesawat dari maskapai Delta Airlines.

Pasangan asal California tersebut diancam akan dijebloskan ke dalam penjara oleh staf maskapai jika tidak bersedia menyerahkan kursi yang diduduki putra mereka yang berusia dua tahun.

Tak hanya itu, petugas penerbangan juga mengancam akan mengambil anak pasangan dari Brian dan Brittany Schear tersebut.

Kejadian tersebut terjadi ketika pasangan Schear itu terbang dari Hawaii menuju Los Angeles minggu lalu. Brian diketahui terlibat adu mulut dengan staf maskapai dan peristiwa tersebut direkam oleh penumpang lain.

"Anda harus menyerahkan kursi yang diduduki anak Anda atau Anda akan dimasukkan ke dalam penjara begitu juga istri Anda. Dan kami akan mengambil anak kalian," terang Brittany menirukan apa yang dikatakan staf maskapai kepada suaminya seperti yang ditulis Daily Mail, Jumat (5/5/2017).

Mulanya, kursi yang diduduki oleh Grayson itu adalah kursi yang dipesan putra sulung mereka. Berhubung anak tertua mereka mengganti jadwal penerbangan dengan maskapai lain, Brittany menempatkan Grayson di bangku kosong tersebut. Dan tetap memangku putri bungsu mereka yang berusia satu tahun.

Pihak maskapai penerbangan meminta untuk memangku sang putra, meskipun kursi tersebut sudah dibayar. Setelah perdebatan alot pasangan suami istri itu menyerahkan kursi putra mereka.

Namun, petugas pesawat malah meminta keluarga itu untuk turun dari pesawat.

Setelah dipaksa turun dari pesawat, Brian mengatakan bahwa ia tidak mendapatkan ganti rugi atas kejadian itu. Mereka memesan kamar hotel sebelum membeli tiga tiket penerbangan lain keesokan harinya.

"Kami tidak pernah berpikir hal ini akan menimpa kami. Saat kami meninggalkan pesawat, ada empat atau lima penumpang menunggu tempat duduk kami sebelumnya. Intinya, maskapai tersebut mengalami kelebihan penumpang," ujar Brian kepada CBS2

Menanggapi hal tersebut, Delta Airlines mengaku telah menyampaikan permintaan maaf mereka atas apa yang dialami keluarga Schear.

"Kami mohon maaf atas apa yang dialami keluarga ini. Tim kami akan berbicara dengan mereka untuk lebih memahami apa yang terjadi hingga tercapai sebuah resolusi," ujar perwakilan Delta Airlines.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya