Liputan6.com, Brevard - Pesawat militer tak berawak milik Amerika Serikat bernama X-37B, mendarat dengan sukses di Kennedy Space Center NASA pada 8 Mei 2017. Namun pendaratan pesawat itu mengeluarkan ledakan sonik yang mengejutkan penduduk Florida bagian timur-tengah.
"Aku mengira seseorang telah menabrak garasiku..ternyata itu adalah ledakan sonik...terima kasih NASA telah menakut-nakuti!" tulis seorang perempuan dengan nama akun @6thGreekLetter dalam Twitter.
Baca Juga
Pengguna Twitter lain bernama @DaveDoop juga mengalami hal serupa. "Aku tinggal di Titusville, mungkin perlu konfirmasi bahwa aku mendengar seperti ledakan sonik pada 07.45. Mungkin itu pendaratan X-37B."
Advertisement
X-37B yang terlihat seperti pesawat kecil itu, mencetak sejarah karena untuk pertama kalinya mendarat di Florida, bukan California. Pesawat tersebut juga membuat rekor karena telah mengorbit selama 718 hari atau hampir dua tahun.
"Tim kami telah menyiapkan hal ini selama beberapa tahun, dan saya sangat bangga melihat kerja keras dan dedikasi yang berujung pada pendaratan X-37B yang sukses dan aman," ujar Brigjen Wayne Monteith dalam sebuah pernyataan media seperti dikutip dari CNN, Senin (8/5/2017).
Air Force berencana untuk meluncurkan kembali misi X-37B yang kelima dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida. Sebelumnya, X-37B pernah diluncurkan pada April 2010, Maret 2011, dan Desember 2012.
Meski telah empat kali menjalankan misinya, hingga kini tugas pesawat belum diketahui secara pasti.
Air Force hanya mengatakan bahwa X-37B adalah eksperimen pengurangan risiko dan konsep operasi pengembangan teknologi kendaraan luar angkasa untuk bisa digunakan berulang kali.
Karena detail misi dan apa saja yang dimuat di dalam pesawat itu tak pernah dijelaskan, hal tersebut menimbulkan sejumlah spekulasi.
Ada dua dugaan soal kegunaan X-37B. Pertama, X-37B sedang diuji coba sebagai platform senjata berbasis ruang angkasa.
Jika benar, misi tersebut bertentangan dengan beberapa perjanjian internasional. Namun, Pentagon membantah tuduhan tersebut dan diperkuat dengan analisis sejumlah ahli.
Mereka mengatakan, pesawat itu tak mungkin bagian dari sistem pengiriman senjata berbahaya. Salah satu alasannya karena pesawat tersebut hanya punya mesin dengan kemampuan manuver orbital berdaya rendah -- yang mengurangi kemampuannya untuk bergerak cepat saat krisis.
Dugaan lain, ada juga kemungkinan bahwa X-37B diluncurkan untuk menjalani tes daya tahan intensif. Seperti pesawat robotik lain, X47B milik Angkatan Laut Amerika Serikat tahun lalu lepas landas lalu mendarat di sebuah kapal induk untuk pertama kalinya. Kemudian ia menjalani sejumlah tes -- meski tak ada yang tahu untuk apa.
Juru Bicara Angkatan Udara AS, Gary Payton, mencemooh spekulasi bahwa pesawat X-37B adalah pelopor untuk armada senjata ruang angkasa.
Menurut dia, tujuan utama peluncuran adalah menguji teknologi luar angkasa bukan mengorbitkan senjata Amerika Serikat. "Saya tidak tahu bagaimana ini bisa disebut mempersenjatai luar angkasa," kata Payton pada 2010 lalu.
Saksikan juga video berikut ini: