Tuding CIA Berniat Bunuh Kim Jong-un, Korut Siap Balas Dendam

Korut menuduh CIA dan intelijen Korsel membayar orang untuk menghabisi Kim Jong-un dengan senjata kimia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Mei 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2017, 13:00 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan dengan anggota milter di Pyongyang (AFP)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan dengan anggota milter di Pyongyang (AFP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara mengancam akan meluncurkan serangan balasan terhadap badan intelijen Amerika Serikat (CIA) dan Korea Selatan, atas tudingan bahwa kedua pihak itu ingin membunuh Kim Jong-un. 

Dikutip dari kantor berita Korut (KCNA), Pyongyang berkoar akan melakukan serangkaian tindak 'antiterorisme' yang lebih kuat serta menyerang tanpa ampun terhadap musuh.

Korut mencurigai, AS dan Korsel merancang plot pembunuhan Kim Jong-un dengan "zat biokimia" dalam sebuah parade di ibukota Pyongyang. Pada saat itu pewaris takhta ketiga Dinasti Kim itu sedang menghadiri peringatan kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.

Pemerintah Korea Utara juga mengklaim, CIA menyuap warga untuk melakukan pembunuhan tersebut. Dengan upah sebesar US$ 40.000.

Kepala Intelijen Korea Utara Ri Byong Ho mengatakan, tersangka upaya pembunuhan tersebut adalah orang yang sangat penting.

Ia juga mengklaim telah terjadi 80 kali upaya pembunuhan terhadap Kim Jong-un yang berhasil digagalkan.

"Sebagai pembalasan, Korut akan melakukan serangan balasan" tambah Byong Ho.

Sementara itu, CIA belum mengomentari tuduhan yang dilayangkan oleh pemerintah Korut.

Dalam insiden yang berbeda, pemerintah Korut menahan seorang warga AS pada akhir pekan lalu. Karena dicurigai melakukan tindakan berbahaya terhadap negara tersebut.

Jika berita ini telah terkonfirmasi, maka ia menjadi warga negara AS keempat yang ditahan oleh Korea Utara, di tengah panasnya ketegangan kedua negara yang dikhawatirkan bisa memicu konflik terbuka di Semenanjung Korea. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya