Patah Hati, Pria Ini Bakar Diri dan Siarkan Aksinya di Facebook

Jared McLemore nekad membakar diri sendiri setelah putus dari sang mantan. Aksi tersebut ia siarkan secara langsung melalui Facebook.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Mei 2017, 13:03 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2017, 13:03 WIB
Jared McLemore musisi asal AS (FACEBOOK/JARED MCLEMORE)
Jared McLemore musisi asal AS (FACEBOOK/JARED MCLEMORE)

Liputan6.com, Tennessee - Seorang musisi asal Amerika Serikat dikabarkan membakar diri sendiri karena putus hubungan mantan kekasih. Aksi nekatnya pun ia siarkan secara langsung melalui Facebook Live.

Aksi nekat Jared McLemore tak hanya berhenti di situ. Setelah membakar diri sendiri ia berlari memasuki bar di kota Memphis, Tennessee tempat di mana sang mantan kekasih bekerja.

Dalam siaran Facebook Live , McLemore menyirami seluruh tubuhnya dengan bahan bakar dan menyulutkan api ke sekujur tubuhnya di luar bar tempat mantan kekasih bekerja.

Pria berusia 33 tahun tersebut meninggal akibat luka bakar yang sangat parah di sekujur tubuhnya. Menurut laporan pihak kepolisian setempat McLemore dikabarkan menghembuskan nafas terakhir saat proses evakuasi ke rumah sakit.

Untuk menghentikan aksi tololnya itu, beberapa pria yang berada di bar mencoba menyelamatkan tubuh McLemore dari api yang hampir 100 % menyelimuti tubuhnya. Akibatnya  mereka turut mengalami luka bakar.

Dalam siaran  di Facebook Live, McLemore terlihat duduk bersila di area parkir tak jauh dari bar. Setelah itu, ia membawa satu jerigen berisi bahan bakar. Tanpa ragu ia mengguyur seluh tubuhnya dengan bahan bakar tersebut.

Setelah nyaris seluruh tubuh diselimuti api, McLemore sempat terjatuh, namun api tetap menyulut tubuhnya dengan cepat dan gambar video berubah menjadi kobaran api dalam sekejap.

McLemore sempat berteriak sambil berlari menuju bar. Sejumlah orang yang berada di dalam bar hanya bisa tertegun melihat aksi gila itu. Bahkan sebagian orang mulanya menganggap itu hanya sebuah lelucon.

Dikutip dari Strait Times Senin (15/5/2017), sehari sebelum kejadian tersebut, perempuan malang eks kekasih McLmeore itu baru memulai pekerjaannya kembali setelah beberapa hari absen.

Menurut kelompok kampanye Go Fund Me, Moore sempat berhenti bekerja selama beberapa waktu karena mendapat pelecehan dan ancaman dari McLemore.

Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa dalam kondisi terbakar McLemore sempat berupaya mengejar Moore dengan tujuan ingin mengakhiri hidup bersama sang mantan kekasih.

"Moore menahan pintu bar agar terbuka sehingga orang di dalam bisa melarikan diri dari McLemore dengan aman," ujar Go Fund Me.

Kelompok tersebut juga berencana membantu Moore menghadapi proses pemulihan dari pengalaman traumatis itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Facebook Live Makan Korban

Dengan aksi nekat yang dilakukan McLemore di Facebook Live, berarti menambah daftar 'penyalahgunaan' dari siaran langsung itu. Sebelumnya, di Thailand seorang bapak muda tega bunuh anaknya lalu bunuh diri gara-gara bertengkar dengan sang istri. Aksinya itu disiarkan secara langsung di Facebook Live.

Sebelumnya, Facebook Live menyiarkan kematian seorang pria Chicago yang ditembak di leher dan kepalanya pada bulan Juni lalu. Kemudian pada bulan Juli seorang wanita menyiarkan kematian pacarnya setelah dia ditembak oleh polisi di Minneapolis.

Ada juga laporan tentang serangan seksual, pelecehan terhadap hewan, dan bunuh diri remaja yang telah disiarkan dalam platform itu.

Facebook mencoba menemukan cara oleh tim peninjaunya, yang mempekerjakan ribuan orang, untuk bereaksi terhadap konten semacam itu dengan lebih cepat.

Selain itu, perusahaan telah mengembangkan perangkat lunak untuk mencegah agar rekaman semacam itu dibagikan kembali secara penuh pada layanannya di kemudian hari.

Dan juga mengeksplorasi penggunaan kecerdasan buatan untuk secara otomatis menandai video dan foto yang perlu ditinjau daripada menunggu pengguna lain melaporkannya.

Apa yang tidak dibahas adalah gagasan untuk membatalkan Facebook Live sama sekali.

Dengan Twitter dan YouTube, antara lain, menawarkan produk live-streaming yang bersaing, dengan melakukan hal itu dapat menempatkannya pada posisi yang kurang menguntungkan.

Tapi akibatnya, pasti akan ada kemarahan dan kritik lebih jauh karena popularitas Facebook Live membuat perusahaan tidak lagi memperhatikan setiap siaran.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya