Liputan6.com, Vancouver - Iklim dunia telah mengalami perubahan, demikian dikatakan banyak orang belakangan ini.
Di Bandung, Jawa Barat, masyarakat dibuat terkejut dengan hujan es yang cukup lebat beberapa waktu lalu, demikian pula yang dirasakan oleh masyarakat di wilayah Barat Kanada.
Baca Juga
Bulan April-Mei yang biasanya mulai hangat dihiasi warna-warni dedaunan dan bunga-bunga musim semi yang warna-warni, tahun 2017 ini tak terlihat karena udara dingin dan hujan yang terus menerus turun, sehingga membuat banyak orang lebih senang mengurung diri di ruangan.
Advertisement
Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh KJRI Vancouver dan diaspora Indonesia untuk menggelar acara promosi budaya, kuliner, dan produk Indonesia.
Menurut informasi yang dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (18/5/2017), secara berturut-turut pada 13 Mei 2017 berlangsung acara Cultural Night dengan mengusung tema Indonesia One di Calgary, Provinsi Alberta. Acara tersebut diselenggarakan oleh Canadian Indonesian Society Club (CISC).
Pada hari berikutnya, tepatnya 14 Mei berlangsung acara Destination Indonesia, Land of World Heritage yang diselenggarakan oleh KJRI Vancouver.
Kegiatan Cultural Night yang berlangsung di Chinesse Cultural Center, Calgary, dihadiri tak kurang dari 300 orang. Terdiri dari diaspora Indonesia di Calgary dan sekitarnya serta masyarakat setempat.
Acara yang berlangsung pukul 19.00- 21.30 tersebut menampilkan berbagai pertunjukan tari Nusantara yaitu Tari Zapin Melayu, Tari Terompa Madura, Tari Pagellu, Tari Bangbung Hideung, Tari Tor Tor serta lagu-lagu tradisional dan tembang lawas Indonesia yang dibawakan oleh grup band diaspora Indonesia.
Acara tersebut juga diselingi fashion show dan pertunjukan dari first nation dan Korean Drum.
Keseluruhan penari Nusantara yang tampil malam tersebut dilatih oleh koreografer ternama Tom Ibnur, yang khusus didatangkan oleh CISC untuk acara tersebut. Tom Ibnur sendiri tampil menutup rangkaian acara dengan membawakan Tari Piring yang mengundang decak kekaguman penonton.
Selain menonton pertunjukan, pengunjung juga dipuaskan dengan aneka hidangan Indonesia yang dijajakan oleh vendor yang antara lain menyajikan nasi timbel, gudeg, nasi padang, pempek, dan aneka jajanan serta minuman.
Berbeda dengan acara di Calgary, kegiatan Destination Indonesia berlangsung open air di pusat kota Vancouver, UBC Robson Square, pada pukul 12.00-16.00.
Diaspora Indonesia dan murid-murid tari binaan KJRI Vancouver silih berganti membawakan tari Yamko Rambe Yamko, Sajojo dan Cublak Cublak Suweng, serta Tari Sekarjagat, Tari Merak, Tari Tak Tong Tong, Tari Piring, Tari Medley Nusantara -- 6 tarian tradisional -- kemudian diakhiri dengan peragaan busana oleh DWP KJRI Vancouver.
Yang paling ditunggu-tunggu dalam acara tersebut adalah pertunjukan angklung yang dibawakan oleh 26 orang dewasa, remaja dan anak-anak.
Dalam sambutan pada acara Cultural Night di Calgary maupun Destination Indonesia di Vancouver, Konsul Jenderal RI Vancouver antara lain menekankan keanekaragaman seni budaya Indonesia yang sebagian di antaranya mendapat pengakuan dunia sebagai World Heritage, dan berbagai tujuan wisata Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Selain Bali yang baru-baru ini telah dinobatkan oleh Trip Advisor sebagai destinasi wisata terbaik tahun 2017.
Acara Destination Indonesia turut dihadiri oleh beberapa anggota Consular Corps dan PLT Walikota Vancouver, Raymond Louie, yang bertindak sebagai tamu kehormatan.
Dalam sambutannya, Raymond Louie antara lain mengucapkan terima kasih kepada KJRI dan diaspora Indonesia yang telah memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang indah kepada masyarakat Kanada. Sekaligus sudah menyemarakkan rangkaian peringatan 150 tahun Kanada.
Pada kesempatan itu, berbagai produk kerajinan dan busana serta kuliner Indonesia turut menyemarakkan acara Destination Indonesia yang digambarkan berlangsung meriah.
Saksikan juga video berikut ini: