5 Selebritas Dunia yang Nyaris Jadi Korban Aborsi

Ternyata ada banyak figur publik atau selebritas dunia yang nyaris tidak pernah terlahir ke dunia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 23 Mei 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2017, 18:20 WIB
Justin Bieber
Justin Bieber (People.com)

 

 

Liputan6.com, Washington DC - Celine Dion adalah penyanyi asal Kanada yang menjadi salah satu diva dunia. Namun, siapa sangka, penyanyi lagu tema Film Titanic, 'My Heart Will Go On' tersebut nyaris tak dilahirkan ke dunia. 

Celine Dion bukan satu-satunya, ada juga sejumlah selebritas -- penyanyi juga olahragawan yang mungkin tak bakal ada di dunia, mencetak prestasi emas, jika orangtua mereka tak mengurungkan niat aborsi.

Ada banyak alasan kenapa mereka hampir tidak ada. Dikutip dari Ranker, Selasa (23/5/2017), berikut lima artis yang hampir saja tidak pernah terlahir di dunia:

1. Tim Tebow

Tim Tebow (AFP)

Pria kelahiran Filipina tersebut merupakan bintang sepak bola khas Amerika Serikat (American Football). Namanya, begitu tersohor di seantero Negeri Paman Sam.

Bukan cuma jadi atlet sepak bola khas Amerika, Tebow pun pernah alih profesi jadi pemain baseball profesional.

Tapi siapa sangka Tebow hampir saja jadi diaborsi. Kisah tersebut bermula ketika ibunya, Pamela Elain didiagnosis terkena disentri akibat amuba.

Penyakit tersebut sampai menyebabkan Elain koma. Setelah sadar, perempuan mendapati dirinya sedang hamil muda.

Karena masih harus mendapat perawatan medis, dokter menyarankan Elain menggugurkan kandungannya.

Tapi Elain menolaknya. Ia berpegang teguh pada pendirian, aborsi adalah tindakan melawan perintah Tuhan. Dia pun memutuskan untuk tetap melahirkan sang anak.

Akhirnya pada 14 Agustus 1987, Tim Tebow lahir dengan sehat sentosa, di Makati Filipina.

2. Cher

(Instagram/cher)

Nama aslinya Cherilyn Sarkisian. Namun, dunia mengenalnya sebagai Cher. Sebelum jaya di dunia hiburan, ia dilahirkan di keluarga yang penuh masalah. 

Ayah Cher, John Sarkisian merupakan sopir truk keturunan Armenia. Ia terjerat narkotika dan judi.

Saat Cher berada dalam kandungan, sang ibu berpikiran untuk melakukan aborsi. Tapi niatan tersebut diurungkan.

Cher pun tumbuh hanya bersama ibunya, karena kedua orangtuanya memutuskan untuk bercerai.

Meski hampir jadi korban aborsi, Cher merupakan aktivis pro-pilihan hidup. Ia percaya, perempuan punya hak untuk memilih bagaimana jalan hidupnya.

3. Justin Bieber

Justin Bieber (timeincuk)

Siapa yang tak kenal lagu, Never Say Never, Baby, Sory atau What Do You Mean. Semua tembang tersebut dilantunkan oleh penyanyi asal Kanada, Justin Bieber.

Dulunya, Bieber hampir saja jadi korban aborsi. Alasannya, ketika hamil ibunya, Mallette kerap mendapat kekerasan seksual. Pelakunya adalah pasangannya sendiri. 

Mallette pun beberapa kali berupaya bunuh diri. Karena kecenderungan tersebut, oleh keluarga, ia dianjurkan untuk mengaborsi bayinya.

Setelah berpikir panjang, Mallatte mengurungkan niatnya. Sebuah keputusan ia syukuri. 

Saat ini Mallatte terlibat dalam pembuatan film dokumenter yang mengkritisi aborsi. Judulnya, 'Abortion Epidemic'.

4. Celine Dion

Celine Dion adalah seorang penyanyi profesional yang berasal dari Kanada.

Perempuan asal Kanada ini diakui sebagai diva dunia. Kemampuannya bernyanyi tak perlu diragukan lagi.

Dion lahir di Charlemagne, Quebec pada 30 Maret 1968. Ia merupakan anak termuda dari 14 bersaudara.

Sang ibu ketika mengandung Dion terkena depresi berat. Alasannya, ia tak menduga bakal hamil ke-14 kalinya.

Karena frustrasi, sang ibu memutuskan untuk melakukan konseling pada seorang pendeta. Pemuka agama itu menyarankan, agar dirinya tidak mengaborsi keturunannya.

Saran tersebut diterima. Efek baik dari keputusannya tersebut, saat ini penikmat musik dunia bisa terhibur dan tergugah oleh lantunan suara emas Celine Dion.

5. Nick Cannon

mirror.co.uk

Mantan suami Mariah Carey tersebut lahir di San Diego, AS pada 36 tahun lalu.

Cannon hampir saja tidak pernah ada di dunia. Sang ibu mengandung janinnya dalam usia masih sangat muda, 17 tahun.

Usianya yang masih hijau membuat pikiran perempuan itu labil. Ia menganggap kehamilannya sebagai sebuah masalah, bukan anugerah. Sempat terlintas untuk mengaborsi kehamilannya.

Setelah merenung panjang, sang ibu memilih untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.  

Cannon merasa bersyukur atas keputusan ibunya, ia akhirnya menulis lagu berjudul Can I Live? -- sebagai bentuk syukur atas pilihan ibunya untuk tetap melahirkannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya