Liputan6.com, Orlando - Ketegangan sempat terjadi di Bandara Internasional Orlando, Amerika Serikat. Tak lama kemudian, seorang pria bersenjata ditangkap.
Polisi dan tim SWAT bergegas ke bandara setelah menerima laporan dari seorang pria berpistol dan adanya suara tembakan. Polisi kemudian membekuk tersangka di salah satu terminal.
Pria itu kemudian berbicara dengan negosiator sebelum dibawa polisi ke tahanan. Sejauh ini tak ada laporan korban cedera akibat insiden tersebut.
Advertisement
Polisi juga kemudian mengklarifikasi bahwa sejatinya tak ada penembakan atau pun suara tembakan meletus di bandara.
Menurut Orlando Sentinel yang dikutip dari News.com.au, Rabu (31/5/2017), pria bersenjata itu terlihat berada di lantai pertama bandara. Tepatnya di area penyewaan mobil.
Akibat insiden itu, terminal A ditutup untuk sementara waktu. Pihak bandara mengatakan, langkah itu akan berdampak kepada operasional penerbangan.
Fox 35 melaporkan bahwa pria itu tidak melukai dirinya sendiri atau orang lain. Ia diduga mengancam untuk melakukan hal tersebut.
Insiden itu bermula Rabu sekitar pukul 19.30 waktu setempat, dan beberapa laporan media mengatakan pria bersenjata itu diduga menunjuk ke senjata yang dibawa polisi.
Ketegangan itu berlangsung sekitar dua setengah jam. Semua jalan menuju bandara ditutup sementara.
Menurut video yang beredar di media sosial, petugas terdengar membujuk pelakunya. "Kau tidak akan di penjara, Michael, kamu hanya akan dibawa ke rumah sakit."
"Jangan berbohong padaku, Pak," jawab pria bersenjata itu.
Saksi mata mengatakan, sebanyak 50 mobil polisi bersiaga ke Bandara Orlando terkait insiden itu. Dari pengakuan teman tersangka yang menelepon polisi, didapati informasi bahwa pria bersenjata di bandara itu ingin mati.
Sebelumnya pada Januari, mantan tentara Irak diduga menewaskan lima orang dan melukai enam orang di area pengambilan bagasi di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood.