Liputan6.com, London - Setidaknya, 12 orang ditangkap pasca-serangan teror London yang menyebabkan tujuh orang tewas dan 48 lainnya terluka. Penangkapan dilakukan di Barking, London timur menyusul sebuah penggerebekan di sebuah flat milik salah seorang pelaku serangan.
Teror di jantung Ibu Kota Inggris tersebut berawal ketika sebuah mobil van menabrak para pejalan kaki di London Bridge pada Sabtu (3/6/2017) pukul 21.58. Pelaku yang diketahui berjumlah tiga orang turun dari mobil dan menuju Borough Market di mana di sana mereka menikam sejumlah orang sebelum akhirnya ditembak mati oleh delapan petugas.
Baca Juga
Seperti dilansir BBC, Senin (5/6/2017), Chrissy Archibald, seorang warga Kanada diketahui merupakan korban pertama dalam serangan tersebut. Sementara itu, kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas teror London.
Advertisement
Mark Rowley, asisten komisaris polisi, mengatakan, pihaknya terpaksa melumpuhkan pelaku karena mereka harus segera dihentikan.
"Situasi yang dihadapi oleh para petugas ini sangat kritis, hidup dan mati -- tiga pria bersenjata diyakini memakai rompi bom bunuh diri," ungkap Rowley.
Namun belakangan, rompi bom bunuh diri yang dikenakan oleh para pelaku diketahui palsu. Lebih lanjut Rowley mengatakan, saat ini 36 orang tengah dirawat di rumah sakit dan 21 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Teror London merupakan serangan mematikan ketiga yang terjadi di Inggris dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, terjadi teror di Westminster Bridge di mana lima orang tewas dan baru dua pekan lalu serangan mengguncang wilayah Manchester, menyebabkan 22 nyawa melayang.
Simak video berikut: