Eks Diplomat AS Diduga Serahkan Rahasia Penting ke Intel China

Di bawah undang-undang federal Espionage Act, eks diplomat AS terancam hukuman seumur hidup penjara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 23 Jun 2017, 10:02 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 10:02 WIB
Pegawai Deplu AS Diduga Miliki Kontak Rahasia dengan Intel China
Pegawai Deplu AS Diduga Miliki Kontak Rahasia dengan Intel China (AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang mantan diplomat AS ditahan atas tuduhan memberikan dokumen penting rahasia kepada seorang agen mata-mata China.

Menurut surat afidavit -- pernyataan tertulis di bawah sumpah, pria itu bernama Kevin Mallory. Berusia 60 tahun dan berasal dari Virginia, AS. Pada Maret dan April 2017, ia diduga bepergian ke Shanghai.

Di bawah undang-undang federal Espionage Act, Mallory terancam hukuman seumur hidup penjara.

Dikutip dari BBC pada Jumat (23/6/2017), FBI mengonfirmasi bahwa Mallory sepanjang kariernya di pemerintah AS bertanggung jawab dengan sejumlah akses tingkat tinggi.

Ia dipercaya memiliki sejumlah akses terbatas. Namun, akses itu dibatalkan ketika ia berhenti menjadi pegawai negeri pada tahun 2012 dan menjadi konsultan pribadi.

Namun, Washington Post mengatakan bahwa, menurut dua pejabat pemerintah, Mallory dipekerjakan oleh CIA. Tapi informasi tersebut tidak diungkapkan di pengadilan.

Selama wawancara sukarela dengan agen FBI pada Mei lalu, Mallory mengatakan bahwa orang yang ditemuinya di Shanghai mengatakan kepadanya bahwa dia bekerja untuk sebuah lembaga think-tank China, Shanghai Academy of Social Sciences (SASS).

FBI, setidaknya sejak 2014, percaya bahwa mata-mata China menggunakan afiliasi SASS untuk menutupi identitas mereka. Demikian menurut Departemen Kehakiman AS.

Afidavit tersebut juga merinci sebuah catatan yang menurut Mallory ditulisnya kepada individu tersebut, dengan mengatakan bahwa "objek Anda adalah untuk mendapatkan informasi, dan objek saya harus dibayar".

Mallory, yang fasih berbahasa Mandarin, tampil perdana di pengadilan pada Kamis 22 Juni, dan akan kembali untuk sidang pendahuluan Jumat ini. 

"Tuduhan ini mengirim pesan kepada siapapun, yang akan mempertimbangkan untuk melanggar kepercayaan publik dan mengkompromikan keamanan nasional kita dengan mengungkapkan informasi rahasia," kata Dana J Boente, yang bertindak sebagai asisten jaksa agung untuk keamanan nasional.

Kasus ini terjadi beberapa minggu setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan kasus serupa pada awal Juni.

Saat itu, pemerintah AS mendakwa Reality Winner, seorang kontraktor federal yang dituduh membocorkan rahasia NASA ke wartawan. Ini adalah kasus kebocoran publik perdana di masa pemerintahan Donald Trump 

 

Saksikan video tentang warga sipil AS yang dikenai tuduhan mata-mata berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya