Waktu Idul Fitri di Korut Ternyata Ikuti Ketetapan di Indonesia

Warga Muslim Korut sepakat untuk merayakan Idul Fitri sama seperti hari perayaan yang ditetapkan Pemerintah Indonesia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 30 Jun 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2017, 10:00 WIB
Perayaan Idul Fitri di Korut
Perayaan Idul Fitri di Korut (Foto:KBRI Pyongyang)

Liputan6.com, Pyongyang - Kemeriahan Idul Fitri tidak cuma terasa di negara-negara berpenduduk Islam. Suasana hari kemenangan dapat dirasakan pula di Korea Utara.

Dimulai sejak awal Bulan Suci Ramadan, warga Indonesia yang beragama Islam dan menetap di sana, melakukan beberapa kegiatan seperti berbuka puasa bersama seminggu sekali, Salat Tarawih berjamaah dan peringatan Nuzulul Quran.

Berbeda dengan Ramadan sebelumnya, pada tahun ini, seluruh Kedutaan Besar Negara Anggota OKI di Pyongyang sepakat untuk mengikuti penetapan 1 Syawal 1438 H sama seperti di Indonesia yaitu pada 25 Juni 2017.

"Usai Salat Jumat terakhir bulan Ramadan yang lalu, diumumkan bahwa penetapan waktu Salat Idul Fitri di Masjid Ar Rahman (Pyongyang) akan mengikuti penetapan 1 Syawal 1438 H di Indonesia," ucap Sekretaris II pada KBRI Pyongyang Sukamto dalam keterangan persnya, Kamis (29/6/2017).

"Meskipun sebagian masyarakat Islam di negara-negara lain ada yang akan melakukan Salat Idul Fitri pada 26 Juni 2017, namun masyarakat Muslim di Pyongyang berketetapan untuk melaksanakan Salat Idul Fitri pada 25 Juni 2017," tambah dia.

Usai penetapan waktu Idul Fitri, Salat Ied dilaksanakan di Masjid Ar Rahman yang berada dalam komplek Kedutaan Besar Iran. Selain korps diplomatik, salat tersebut juga dihadiri warga Muslim lain di Pyongyang.

Setelah Salat, para jamaah yang berjumlah sekitar 60 orang beramah-tamah di halaman luar Masjid sambil menikmati makanan kecil, kue kering dan minuman yang disediakan oleh Kedubes Iran, KBRI dan kedubes lain.

Pada hari kedua perayaan Idul Fitri, tujuh kedutaan besar negara OKI menggelar “Eid al-Fitr Celebration 1438 H” bertempat di Taedonggang Diplomatic Club, Pyongyang, mulai pukul 18.30.

Selain masyarakat Muslim, tamu undangan yang hadir pada acara perayaan ini adalah Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Hui Chol, para duta besar berserta wakil kepala perwakilan dari negara-negara ASEAN, Asia, Eropa, Amerika Latin, Karibia serta kepala perwakilan badan-badan khusus PBB dan organisasi internasional lain.

Dubes RI untuk Koruut Bambang Hiendrasto selaku Koordinator Kedubes negara-negara OKI dalam sambutan pembukaan antara lain menjelaskan mengenai pengertian puasa yang tidak saja menahan makan dan minum tetapi juga menahan diri dari perbuatan dan sifat yang tidak baik.

Selain itu, dijelaskan mengenai makna bulan suci Ramadan dan Idul Fitri yang merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

"Ramadan merupakan kesempatan yang sangat baik bagi umat Islam untuk meningkatkan keimanan, pengendalian diri serta sifat kepedulian dan kedermawanan terhadap sesama manusia. Pada akhir Ramadan setiap Muslim diharapkan dapat lebih dekat kepada Tuhan dan menjadi insan yang lebih baik," ucap dia.

“Dengan semangat Idul Fitri tersebut kedutaan besar negara-negara OKI di Pyongyang tahun ini mengadakan kembali Perayaan Idul Fitri”, kata Bambang.

Sementara itu, Wakil Menlu Korut Choe Hui Chol dalam sambutan balasan antara lain menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara acara Idul Fitri ini. Dia mengharapkan agar kerja sama antara Korea Utara dan negara-negara OKI yang telah terbina lama dapat ditingkatkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya