Dino Patti Djalal: 8 Juta Diaspora Aset Besar untuk RI

Dino Patti Djalal menyampaikan pidato di Kongres Diaspora, usai lagu Indonesia Raya dilantunkan dan Sumpah Diaspora dilafalkan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 01 Jul 2017, 10:49 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 10:49 WIB
20161102-Dino Patti Djalal-JAkarta-Johan Tallo
Dino Patti Djalal (Liputan6.com/ Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kongres Diaspora Indonesia ke-4 resmi dibuka. Setelah Indonesia Raya dilantunkan, Sumpah Diaspora dilafalkan dalam berbagai bahasa, Ketua Board of Trustees Indonesian Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal kemudian menyampaikan pidato.

"Selamat datang di gerakan diaspora terbesar dalam sepanjang sejarah Indonesia, " kata Dino, di The Hall Kasablanka, Sabtu (1/7/2017).

Mantan Dubes RI untuk AS tersebut mengatakan, diaspora Indonesia datang dari berbagai latar belakang wilayah dan negara. Namun, "semua diaspora merupakan satu, satu darah satu budaya, satu Indonesia," kata dia.

Dino Patti Djalal menambahkan, diaspora merupakan pelopor ekonomi, pelopor budaya, dan pelopor politik.

"Diaspora Indonesia juga berkontribusi besar bagi Indonesia. Mereka, berjumlah sekitar 8 juta, tersebar di seluruh dunia. Berkontribusi dalam penyebaran budaya, memberikan sumbangsih ekonomi, membantu investasi, menambah dana kas negara melalui aset dan pajak yang cukup besar, " kata dia.

"Dan hampir semua diaspora Indonesia, di manapun mereka berada, di hatinya ada Indonesia."

Dino menambahkan, kebanyakan diaspora Indonesia dari kalangan intelektual.

"Dan apapun paspor mereka, latar belakang mereka, di mana pun mereka tinggal, di hati mereka pasti ada Indonesia."

Dino menambahkan, berbeda dengan anggapan umum bahwa diaspora orang yang lari dari Tanah Air, "Saya justru meyakini diaspora sangat ingin membantu Indonesia."

Dino menambahkan, diaspora juga merupakan bagian dari strategi untuk kemajuan bangsa Indonesia.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya