Liputan6.com, Jakarta - Seks adalah salah satu aktivitas yang dianggap menyenangkan. Menurut pengamatan, melakukan hubungan seks dapat membuat seseorang lebih baik secara emosional, lebih sehat, dan bahagia.
Tapi bagaimana kalau terlalu banyak melakukan seks? Apakah ada akibat buruknya?
Kebanyakan orang tidak perlu khawatir dengan apa yang terjadi pada tubuh manusia setelah melakukan seks, kecuali bagi mereka yang benar-benar terlalu sering.
Advertisement
Baca Juga
Proses biologi dalam seks memicu tubuh kita seakan seperti sedang akan marathon dan syaraf-syaraf bersiap selalu. Tapi, memang ada bahayanya bagi tubuh kita, seperti yang dikutip dari ranker.com pada Senin (3/7/2017) berikut ini:
1. Orgasme
Ejakulasi memang nikmat, tapi kalau tidak dialami secara konstan. Menurut Jonathan D. Schiff, MD, asisten profesor urologi klinis di Icahn School of Medicine, Mount Sinai Hospital, New York City, orang bisa kesakitan jika tidak bisa mengatur seks.
Menurutnya, "Ketika orang mengalami ejakulasi 8 hingga 10 kali dalam satu akhir pekan dari Jumat hingga Minggu, bisa nyeri dan tidak nyaman ketika sampai sedemikian ekstrem."
2. Masalah Infeksi
Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis di Yale School of Medicine, menjelaskan, "Saluran kemih, yaitu saluran dari bagian luar tubuh menuju kantong kemih, berada tepat di sebelah vagina."
Jadi, ketika seseorang melakukan seks, bakteri dari vagina bisa berpindah ke saluran kemih dan merambat ke kantong kemih hingga menyebabkan infeksi.
Jika sering melakukan seks dalam waktu singkat, orang lebih mungkin terkena infeksi saluran kemih (UTI) dibandingkan dengan orang yang melakukannya dua kali sebulan.
Salah satu cara termudah menghindari UTI adalah dengan banyak minum cairan dan kemudian segera kencing setelah selesai sanggama.
3. Menjadi Kering
Kalau banyak melakukan seks, misalnya dua kali sehari selama sebulan, kelamin bisa kesat kecuali dibantu dengan pelumas. Salah satu masalah pada tubuh manusia adalah bahwa tubuh tidak melumas sendiri.
Dengan demikian, seseorang bisa mengalami lecet atau mungkin penebalan pada kelamin. Perhatikan baik-baik jika terlihat bagian melunak pada kelamin.
4. Tubuh Menjadi Terlalu Terbiasa
Melakukan seks itu menyenangkan, tapi kalau dilakukan konstan, orang bisa menjadi terlalu terbiasa dengan sensasinya dan seks kehilangan getarannya.
Bagaimana memastikan agar tidak mengalaminya? Mudah saja, kurangi sedikit atau bahkan atur jadwal untuk melakukan hubungan seks.
5. Masalah Tulang Belakang
Kenyataannya, semakin bertambah usia seseorang, semua upaya yang dilakukan saat melakukan hubungan seks dapat berdampak buruk pada tubuh.
Michael R. Marks, MD, MBA, seorang juru bicara American Academy of Orthopaedic Surgeons, mengatakan bahwa nyeri punggung seksual "lebih kerap terjadi daripada yang diduga dokter maupun diakui oleh pasien."
Tidak perlu sungkan memberitahu dokter tentang jumlah seks yang dilakukan jika memang khawatir tentang nyeri punggung akibatnya.
Penis Patah hingga Kebutaan
6. Orgasme Bisa Membutakan
Apa benar? Ya, ternyata seks yang terlalu banyak membawa risiko pada penglihatan.
Menurut Discover Magazine, seorang pria berusia 29 tahun harus ke UGD karena buta setelah melakukan seks.
Ia mengalami gerakan valsalva ketika orgasme dengan cara menahan nafas sambil mendorong diafragma sehingga secara drastis menambah tekanan darah pada mata. Pecahlah pembuluh darah di mata.
7. Penis yang Patah
Jangan terlalu takut, penis memang tidak semudah itu untuk patah, tapi bisa terjadi. Bahkan Dennis Rodman mengalaminya 3 kali.
Menurut Rodman, setelah minum-minum seharian dengan pacarnya, mereka memutuskan untuk melakukan seks dengan gaya atletik.
Suatu kali, Rodman melompat melintasi ranjang untuk melakukan penetrasi sambil melompat sehingga patahlah penis atlet itu.
8. Bisa Terkena Serangan Jantung
Beberapa peneliti kardiovaskuler berpendapat bahwa peningkatan kegiatan seksual dapat memperkuat jantung, tapi banyak dokter yang mengingatkan bahwa kebanyakan pasien berkemungkinan 2 kali lipat terkena serangan jantung dalam 1 jam setelah seks dibandingkan tanpa seks.
Temuan bahwa seks dapat memicu serangan jantung mengkhawatirkan mereka yang kelebihan berat atau berusia di atas 50 tahun.
9. Kebocoran Liang Dubur
Waspada dengan seks secara anal. Prolaps pada liang dubur terjadi ketika usus besar kolaps dan cairan merembes ke luar. Sekali masalah saja sudah merepotkan, apalagi kalau berulang sehingga mengalami masalah BAB.
Jika sudah demikian, kurangilah melakukan seks anal. Tapi, satu-satunya cara menangani ambeien kronis adalah dengan pembedahan. Waspadalah jika tercium bau darah segar ketika BAB.
10. Stimulus Berlebih
Jika seseorang bergiat di ranjang setiap hari, ada kemungkinan otak menjadi ketagihan serotonin yang tercetus hingga menjurus kepada ketagihan seks.
Kedengarannya sepele, tapi hal itu bisa buruk bagi kesehatan mental karena ketagihan seks merupakan bentuk gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Ketika berbarengan dengan depresi dan gangguan bipolar, yang juga bisa menjadi landasan keranjingan seks, orang bisa merasa ingin bunuh diri terutama setelah melakukan seks.
Para peneliti masih belum sepakat apakah orang memang bisa menjerumuskan diri dalam keranjingan seks, tapi kemungkinan itu selalu ada.
Advertisement
Ternyata, Ada Juga Manfaatnya...
11. Cedera Seks
Sebagaimana latihan jasmani biasa, jangan heran kalau orang bisa cedera di tengah kegiatan seks tapi tidak sadar telah cedera. Mungkin terlihat ada memar, goresan, atau nyeri setelah sanggama secara berkelanjutan.
Lebih baik disadari bahwa semakin banyak melakukan seks, semakin banyak risiko mencederai diri sendiri atau pasangan.
12. Dapat Memperkuat Jantung
Manfaat kesehatan paling terasa dari seringnya melakukan seks adalah olah raga karena gerakan-gerakan, dorongan-dorongan, dan putaran-putaran yang membantu menyehatkan jantung.
Menurut E. Dean Nukta, MD, direktur medis kardiologi intervensional di Fairview Hospital, bagian dari Cleveland Clinic Hospital, "Bicara soal seks dan jantung, manfaatnya dua arah."
"Jika jantung Anda sehat, maka Anda lebih berkemungkinan sering melakukan seks dan kehidupan seks yang sehat juga mengurangi faktor-faktor risiko serangan jantung."
Yang dimaksud dengan jantung yang sehat adalah tekanan darah yang lebih rendah dan kurangnya stres.
13. Menguatkan Vagina
Bagi kaum wanita, melakukan banyak seks itu seperti melatih vagina sehingga memperindah bentuk.
Ketika melakukan seks secara reguler, otot-otot panggul mengalami latihan intens yang memperkuatnya, sekaligus mencegah prolaps (ambruk) saluran kencing.
14. Kemungkinan Infeksi Ragi
Banyaknya melakukan seks bukan satu-satunya alasan sehingga wanita terkenal infeksi ragi, tapi peningkatan kegiatan seksual dapat mengubah keseimbangan bakteri normal dalam vagina yang menyebabkan pertumbuhan ragi.
Para dokter yang ditanyai masalah itu mengatakan bahwa, walaupun seks bukan dianggap banyak orang sebagai cara mendapatkan infeksi ragi, penting untuk selalu mempersiapkan kondom dan menjaga kebersihan setelah sanggama.
15. Kemungkinan Pendarahan Parah
Jika ada pendarahan setelah melakukan seks, jangan khawatir karena hal itu terjadi pada 9 persen kaum wanita. Hal itu mungkin saja karena pelumasan yang kurang di bagian dalam atau robeknya septum pada vagina.
Septum itu adalah secuil daging yang membagi vagina menjadi 2 bagian, dan ada pada kira-kira 1 di antara 3 ribu hingga 80 ribu wanita yang terlahir dengannya.
Tapi, robek pada septum dapat menyebabkan pendarahan yang parah. Jika terjadi, segeralah berangkat ke UGD. Cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang mengalaminya adalah melalui pemantauan kecepatan dan volume aliran darah.