Liputan6.com, Jakarta - Ketika bencana apokaliptik atau 'kiamat'--seperti perang nuklir salah satunya-- terjadi dan mengakibatkan runtuhnya struktur masyarakat, maka berbagai infrastruktur serta suprastruktur sosial-politik-ekonomi mungkin tak akan lagi berlaku.
Dan, jika itu terjadi, salah satu aspek ekonomi yang tak lagi berlaku jika struktur masyarakat mengalami keruntuhan akibat bencana penyebab kiamat terjadi adalah, mata uang seperti yang kita kenal pada masa kini.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Uang kertas, saham, giro, billet, kertas cek, deposito, dan berbagai padanan lain seperti mata uang emas, akan kehilangan nilainya. Semua itu akan bersifat inheren, karena infrastruktur serta suprastruktur yang menyokong stabilitas nilai finansial tersebut --yakni pemerintah dan perbankan-- tak lagi berfungsi dengan semestinya, akibat bencana menyerupai kiamat.
Lantas, jika itu terjadi, sistem mata uang seperti apa yang akan digunakan oleh peradaban manusia pasca-apokaliptik?
Mungkin saja, manusia kembali menerapkan sistem mata uang seperti masa pra-sejarah, yakni dengan prinsip barter atau pertukaran menggunakan kulit dan bulu hewan. Atau mungkin menempa sistem mata uang baru dari benda-benda multifungsi lain.
Dari berbagai alternatif yang ada, berikut 6Â subtitusi mata uang bernilai intrinsik melebihi emas, jika bencana apokaliptik terjadi, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Toptenz.net, Kamis (6/7/2017).
Saksikan juga video berikut ini
1. Lilin
Di masa kini, pertimbangan mendasar mengenai alasan uang dibuat dari kertas dan logam kecil ditentukan atas sejumlah faktor. Seperti, portabilitas (mudah dibawa), skalabilitas (ringkas), durabilitas (tahan lama), dan nilai intrinsik.
Dan, menurut Toptenz.com, jika mata uang konvensional tak lagi berlaku di peradaban pasca-apokaliptik, lilin lampu dapat digunakan sebagai solusi alternatif. Pertimbangan lilin lampu dapat digunakan sebagai mata uang alternatif adalah karena mudah dibawa, ringkas, tahan lama, dan bernilai.
Terlebih lagi, ketika peradaban pasca-apokaliptik tak memiliki infrastruktur pembangkit listrik untuk menyalakan lampu, maka lilin dapat menjadi pencahayaan alternatif.
Aspek ini semakin menguatkan pertimbangan intrinsik lilin lampu sebagai subtitusi mata uang konvensional.
Â
Advertisement
2. Anak-Anak
Meski bernuansa kejam serupa perbudakan manusia, namun, sejak dulu --dan hingga kini-- anak-anak kerap dijadikan objek barter berharga oleh orang dewasa.
Para dewasa memanfaatkan anak-anak untuk keperluan beragam, seperti tenaga kerja (seperti di kawasan Asia), militan (seperti di kawasan Afrika dan Timur Tengah), hingga diobjektifikasi secara seksual lewat prostitusi anak.
Brutal memang, dan nampaknya, di masyarakat pasca-apokaliptik, anak-anak mungkin saja dapat berstatus sebagai mata uang alternatif oleh orang dewasa.
Â
3. Buku
Ketika media penyimpanan dan sumber ilmu pengetahuan elektronik, seperti komputer atau server internet, mengalami kelumpuhan akibat kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh peristiwa apokaliptik, maka manusia mungkin akan kembali beralih ke buku.
Buku dan perpustakaan, meski kini bernilai remeh, mungkin akan mengalami peningkatan intrinsik di peradaban pasca-apokaliptik.
Apalagi, sejumlah buku ilmu pengetahuan dan klasik, yang mampu menyediakan segudang informasi berharga bagi manusia di peradaban pasca-apokaliptik, seperti cara bercocok-tanam atau beternak hewan.
Â
Advertisement
4. Pisau
Pisau memiliki kegunaan yang beragam. Dan, seperti benda lain yang multifungsi, pisau dapat dijadikan mata uang alternatif.
Benda tajam itu dapat digunakan untuk mencacah bahan makanan, membantu manusia untuk memotong dalam sebuah proses produksi, atau sebagai alat berburu. Bahkan, pisau juga dapat digunakan sebagai alat mekanisme pertahanan diri.
Tak hanya itu, pisau hanya membutuhkan perawatan yang sederhana, membuatnya dapat diandalkan untuk segala keperluan.
Â
5. Benih
Ketika dunia moderen telah membiasakan diri pada makanan proses instan dan olahan cepat saji, benih tumbuhan dan makanan organik nampak kehilangan pamor.
Namun, ketika pabrik dan industi makanan olahan cepat saji tak lagi berdiri, benih dan makanan organik mungkin mengalami peningkatan intrinsik. Apalagi, benih-benih tersebut dapat diolah untuk pasokan makanan jangka panjang serta untuk perkebunan.
Â
Advertisement
6. Garam
Garam, secara harafiah, merupakan mata uang asli peradaban manusia di masa kuno. Dan diprediksi dapat pula digunakan untuk peradaban manusia pasca-apokaliptik.
Tak hanya itu, garam dapat memiliki fungsi yang beragam, mulai dari bumbu masakan hingga bahan pengawet. Dan, seperti benda lain yang multifungsi, garam dapat dijadikan mata uang alternatif.