Liputan6.com, Jakarta - Amelia Earhart adalah sebuah misteri. Ia perempuan pertama dan manusia kedua yang berhasil terbang solo melintasi Samudra Atlantik.
Earhart memulai perjalanannya pada 20 Mei 1932 dari Newfoundland, Kanada, dan mendarat 15 jam kemudian di Irlandia.
Earhart menghilang pada 1937 ketika sedang berusaha melakukan perjalanan keliling dunia. Hingga kini misteri hilangnya Amelia Earhart belum terpecahkan.
Advertisement
Namun, sepucuk foto yang ditemukan di U.S. National Archives menambah bobot pada teori yang menduga, perempuan pemberani itu selamat dalam pendaratan di Kepulauan Marshall, tapi kemudian ditangkap oleh pihak Jepang.
Dalam siaran Minggu bertajuk "Amelia Earhart: The Lost Evidence" di History Channel, pada foto terlihat seorang wanita yang tampak seperti Amelia Earhart dan seorang pria yang tampak seperi kopilotnya, Fred Noonan, setelah pesawatnya mendarat darurat.
Dikutip dari USA Today pada Kamis (6/7/2017), acara 2 jam itu menampilkan foto dan sejumlah perincian lain yang mengarah kepada dugaan penangkapan Earhart oleh pihak Jepang.
Baca Juga
Dalam acara ditampilkan mantan Asisten Direktur Eksekutif FBI, Shawn Henry, ketika ia menyelidiki bukti yang mendukung teori bahwa Earhart melakukan pendaratan darurat di Kepulauan Marshall dan kemudian meninggal dunia dalam tahanan Jepang di Pulau Saipan.
Foto itu diduga diambil oleh seseorang yang melakukan mata-mata terhadap pihak Jepang untuk kepentingan Amerika Serikat (AS), demikian menurut tayangan istimewa tersebut.
Acara itu mengedepankan bukti tambahan, termasuk bagian-bagian pesawat yang ditemukan di Kepulauan Marshall dan tampak seperti yang pernah terpasang pada pesawat yang diterbangkan Earhart pada 1937.
Tampil juga seorang saksi yang mengaku telah melihat Earhart dan Noonan setelah mereka disebut-sebut tewas.
Sementara, pihak berwenang Jepang mengatakan kepada NBC bahwa tidak ada catatan yang menunjukkan Earhart pernah berada dalam tahanan pihak Jepang.
Foto itu menunjukkan seorang wanita berambut pendek, amat mirip dengan potongan rambut Earhart, sedang duduk di suatu dermaga dengan punggung menghadap ke kamera.
Seorang pria yang tampak seperti Noonan terlihat berdiri dalam jarak dekat di belakang wanita tersebut.
Kent Gibson, seorang pakar pengenalan wajah, mempelajari foto itu. Dalam tayangan History Channel tersebut ia mengatakan bahwa foto itu adalah “bukti yang amat meyakinkan” tentang Noonan.
Ia menjabarkannya, "Garis rambutnya menjadi ciri yang paling khas. Garisnya amat tajam membagi. Hidungnya amat mancung."
Misteri Temuan Belulang
Teori itu bukanlah satu-satunya spekulasi tentang apa yang terjadi pada Earhart setelah ia hilang pada 2 Juli 1937.
Tayangan khusus History Channel disiarkan saat munculnya penyelidikan lain tentang nasib Earhart.
Ada suatu tim peneliti sedang menggunakan anjing-anjing pengendus tulang dengan harapan dapat menemukan jasad Earhart di suatu pula terpencil di Pasifik. Earhart diduga meninggal di suatu pulau setelah terombang-ambing di laut.
Kelompok bernama The International Group for Historic Aircraft Recovery (TIGHAR) itu berharap menemukan tulang-tulang di pulau Nikumaroro yang mungkin bisa membuktikan kebenaran teori bahwa Earhart sempat terombang-ambing.
Tapi, sekalipun nantinya analisis DNA membuktikan kebenaran teori, orang akan tetap berpegang pada teori yang mereka yakini tentang hilangnya Earhart, demikian menurut Ric Gillespie, direktur eksekutif TIGHAR sekaligus penulis buku "Finding Amelia: The True Story of the Earhart Disappearance."
Menurut Gillespie, "Hal itu menjadi teori yang ikonik dan orang berpegang kepada misteri itu. Mereka mencintai misteri."
Advertisement