6 Kebiasaan Kuno Soviet yang Masih Dijalani Orang Rusia Modern

Kejayaan Uni Soviet membuat sebagian masyarakat Rusia tak dapat membiarkan kebiasaan kunonya begitu saja.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Jul 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 20:40 WIB
Kebiasaan warga Uni Soviet masih masa lampau masih melekat dalam kehidupan warga Rusia modern (RBTH)
Kebiasaan warga Uni Soviet masih masa lampau masih melekat dalam kehidupan warga Rusia modern (RBTH)

Liputan6.com, Moskow - Uni Soviet pernah berjaya hampir selama 70 tahun. Tetapi keruntuhan negara besar itu perlahan-lahan mulai dirasa sejak mundurnya Boris Yeltsin dari kursi pimpinan partai komunis.

Tak lama, satu persatu wilayah yang semula menjadi bagian dari Uni Soviet membebaskan diri. Setidaknya tercatat 15 negara yang telah berdiri dan masuk dalam kategori negara pecahan Uni Soviet.

Oleh sebab itu, tak mengherankan jika masih ada kebiasaan lama warga Uni Soviet yang masih membekas di ingatan warga Rusia.

Meski begitu, beberapa orang Rusia tak bisa menghilangkan kebiasaan-kebiasaan lama tersebut.

Seperti dikutip dari laman RBTH, Selasa (18/7/2017), berikut enam kebiasaan kuno warga Soviet yang masih dilakukan orang Rusia modern:

1. Jangan Pernah Membuang Apapun

Jika Anda melewati sebuah blok apartemen di Rusia dan melihat balkon-balkon yang penuh dengan benda tak berguna, bisa jadi itu adalah kebiasaan kuno warga Soviet yang masih melekat di kehidupan orang Rusia.

Orang-orang yang pernah merasakan sulitnya masa-masa krisis enggan membuang barang yang mereka miliki. Sumber: V. Titov/TASS

Ada papan selancar lapuk, radio rusak, onderdil mobil dan benda-benda tak berguna lainnya. Semua benda itu biasanya sengaja dikumpulkan oleh warga Soviet karena mereka tak rela membuang benda-benda pribadinya.

Sejak berdirinya Uni Soviet, kebiasaan membuang barang dianggap sebagai pemborosan. Tak hanya barang perabotan, kebiasaan membuang makanan juga dianggap sebagai pemborosan. Lebih baik mereka menyimpan makanan tersebut. Setelah basi barulah mereka membuangnya.

2. Pakai Piring Retak Dibanding Piring yang Baru

Selama masa Uni Soviet, orang-orang mengimpikan masa depan komunis yang lebih cerah. Sumber: V. Akimov/RIA Novosti

Banyak orang Rusia yang suka menyimpan beberapa set kristal yang indah di dalam lemari-lemari mereka. Biasanya, barang-barang ini diberikan sebagai hadiah pernikahan, ulang tahun pernikahan, atau ulang tahun pribadi. Sehingga, barang-barang ini dinilai sangat berharga.

Namun sayang, hampir semua barang-barang ini jarang digunakan.

Mereka lebih memilih menggunakan piring, cangkir, dan mangkuk yang sudah retak untuk digunakan sehari-hari. Padahal mereka punya perabotan rumah tangga yang lebih bagus dan mahal.

Pola pikir semacam ini juga berlaku untuk pakaian, gaun dan setelan jas. Banyak pakaian yang terlipat rapi di lemari selama bertahun-tahun namun jarang dipakai.

3. Banyak Curiganya

Salah satu kebiasaan buruk orang-orang pada masa Uni Soviet adalah mereka membuat keputusan dengan mempertimbangkan apa yang mungkin akan dikatakan orang lain dan takut dengan penilaian orang-orang. Sumber: Fred Grinberg/RIA Novosti

Kebanyakan orang tua Soviet biasanya cukup keras dalam mengajarkan anak-anak mereka agar berhati-hati dengan orang asing, tetangga, teman sekelas, dan sebagainya.

Ini mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi hal ini adalah ketakutan yang beralasan.

Sampai hari, orang-orang di Rusia memperlakukan orang asing dengan sedikit rasa curiga. Kenapa ada orang yang memilih untuk mengunjungi Rusia yang dingin dan brutal, kecuali mereka dikirim oleh badan intelijen asing?

Begitulah pertanyaan yang kerap muncul dalam benak mereka.

4. Tidak Suka Pujian

Sifat yang satu ini bukanlah karakter eksklusif orang Rusia. Orang-orang Inggris juga cukup sulit menerima pujian.

Orang Rusia kerap merasa tidak nyaman jika seseorang memperhatikan mereka dengan perhatian yang tidak semestinya. Sumber: Viktor Sadchikov/TASS

Namun, orang Rusia dikenal kerap merasa tidak nyaman jika seseorang memperhatikan mereka dengan perhatian yang tidak semestinya.

Misalnya, jika seorang penjual terlalu ramah di toko maka mereka akan pergi tanpa membeli apa pun. Sikap sopan sudah cukup bagi orang Rusia. Tak perlu bertingkah berlebihan dengan cara memberi pujian.

Selain itu sikap sombong dan kerap memamerkan diri sendiri sangat tidak disukai di Uni Soviet.

5. Jangan Tersenyum di Jalan

Orang Rusia tentu saja tersenyum, tapi hanya kepada orang-orang yang ia kenal. Sumber: Igor Utkin/TASS

Siapa pun yang telah mengunjungi Rusia pasti mengetahui fakta ini dengan sangat baik. Orang-orang Rusia sangat jarang tersenyum pada orang asing, tidak seperti orang Indonesia yang bisa berjalan ke sana ke mari sambil tersenyum pada semua orang.

Menjaga wajah tanpa ekspresi adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan di Uni Soviet. Ada banyak ketidakpercayaan, pergolakan, orang-orang yang pindah negara, dan waktu yang tidak cocok untuk tersenyum atau tertawa.

Selain itu, mereka menganggap tertawa tanpa alasan adalah tanda kebodohan.

6. Pesta Sepanjang Malam

Orang-orang Rusia menyukai pesta besar berjam-jam dengan teman dan sanak saudara. Sumber: Boris Kavashkin/RIA Novosti

Orang Rusia menyukai pesta besar berjam-jam dengan teman-teman dan sanak saudara. Mereka senang menghabiskan berjam-jam di meja makan dengan aneka hidangan klasik Rusia, seperti salad Olivier, pelmeni, dan shchi, seperti di Uni Soviet dulu.

Di pesta itu pun kemungkinan akan ada cukup banyak minuman keras dan orang-orang akan bersulang untuk segala hal.

Orang Rusia mengatakan, jika ada di antara mereka yang makan hidangan penutup sebelum pesta berakhir maka pesta itu dinyatakan gagal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya