Liputan6.com, Leeds - Dokter kerap menyarankan tidur cukup agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Kurang istirahat ternyata juga bisa membuat ukuran lingkar pinggang Anda bertambah.
Hal itu mengemuka baru-baru ini, dari suatu penelitian para ilmuwan.
Menurut penelitian tersebut, Anda bisa bertambah gemuk jika dibandingkan dengan orang yang waktu tidurnya cukup.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (29/7/2017), temuan penelitian itu menengarai bahwa orang yang tidur rata-rata 6 jam dalam semalam memiliki ukuran pinggang yang 3 cm lebih besar daripada mereka yang tidur rata-rata 9 jam semalam.
Waktu tidur yang lebih singkat juga berkaitan dengan lebih rendahnya jumlah kolesterol baik dalam darah. Padahal, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kolesterol jenis itu membantu melindungi diri dari kondisi semisal penyakit jantung.
Dr. Laura Hardie dari Unversity of Leeds, Inggris, selaku penulis penelitian itu mengatakan, "Kami mendapati bahwa orang-orang dewasa yang tidur lebih singkat daripada sejawat mereka lebih berkemungkinan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, temuan kami menekankan pentingnya cukup tidur."
"Banyaknya waktu tidur berbeda di antara orang-orang, tapi sekarang ini rentang waktu istirahat 7 hingga 9 jam merupakan yang terbaik bagi mayoritas orang dewasa."
Para peneliti juga tak mau menebak-nebak mengapa kurangnya tidur menyebabkan pertambahan berat, tapi beberapa penelitian sebelumnya menengarai bahwa hal itu menyebabkan kelebihan kandungan hormon ghrelin yang beredar dalam tubuh. Hormon yang berkaitan dengan nafsu makan.
Para peneliti tersebut kemudian melakukan analisa terhadap 1.615 orang dewasa yang diminta melaporkan waktu tidur dan jumlah asupan makanan. Kemudian dilakukan pengukuran untuk mengetahui berat peserta, lingkar pinggang, tekanan darah, dan sampel darah.
Hasilnya mengungkapkan bahwa orang-orang yang memiliki jam tidur rata-rata selama 6 jam per malam, memiliki pinggang yang 3 cm lebih besar daripada orang yang tidur selama 9 jam. Namun demikian, para peneliti tidak mendapati kaitan antara kekurangan tidur dengan diet yang buruk.
Temuan tersebut sudah diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.
Saksikan juga video menarik berikut ini: