Lantunan Lagu Ala Saung Angkung Mang Udjo Gemparkan Stockholm

Warga Swedia terlihat antusias mencoba memainkan angklung yang dimainkan Saung Angklung Mang Udjo di acara festival seni di Stockholm.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Jul 2017, 16:05 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 16:05 WIB
Saung Udjo. (Dokumentasi Pribadi)
Saung Udjo. (Dokumentasi Pribadi)

Liputan6.com, Stockholm - Pertunjukan kelompok musik Indonesia dari Bandung mencengangkan publik yang melewati lapangan terbuka Kungstradgarden pada Jumat 28 Juli 2017 waktu setempat. Serentak penonton Swedia mendekat ke depan panggung dan ikut memainkan angklung, ketika mendengarkan lagu ABBA berjudul I have a dream.

Di bawah alunan angklung lagu itu, penonton Swedia tidak saja sekedar mendengar tetapi juga memainkan angklung di bawah aba-aba dirijen Saung Angklung Mang Udjo.

Karena sudah senang dan akrab dengan lagu pertama, penonton meminta untuk dicoba lagu lainnya. Berikutnya disajikan lagu terkenal karya Elvis Presley "Can’t help falling in love with you". Masih belum puas dengan dua lagu, penonton disuguhi dengan permainan angklung dengan lagu ”All my loving” karya the Beatles.

Wakil Walikota Bandung yang hadir, Oded Muhamad Danial mewakili Wali Kota Ridwan Kamil menyatakan bahwa Saung Angklung Udjo berhasil melestarikan alat musik Angklung hingga ke mancanegara. Getaran-getaran bambunya yang sederhana bisa menghasilkan alunan lagu yang merdu.

Hal ini, menurut Oded, sesuai dengan harmoni masyarakat Swedia yang memiliki persamaan dengan Indonesia khususnya Jawa Barat.

"Bentuknya yang ramping dan mudah dijangkau oleh jari-jari, serta cara memainkannya yang hanya dengan menggetarkan tabung-tabung bambunya mampu menghasilkan alunan musik khas pasundan. Keharmonisan nada-nada bambu ini sukses membuat semua orang yang menyaksikan pertunjukan orkestra Saung Angklung Udjo," imbuh Oded Muhamad Danial melalui keterangan tertulis dari KBRI Stockholm yang dikutip Minggu (30/7/2017).

Tidak hanya sajian musik Mang Udjo, sajian nasi goreng kampung dicampur fermentasi ikan Haring racikan Master Chef Indonesia, William Wongso juga mampu membuat para penonton berebut mengicipi sampel makanan yang diedarkan. Pengunjung masih dimanjakan dengan sampel masakan khas Indonesia lainnya, yaitu: sate marangi dengan daging ala rusa Swedia (Rain deer) dan sate ayam Madura.

Kesempatan Festival ini juga menampilkan foto-foto yang menyajikan keindahan Indonesia hasil bidikan Fotografer Jurnalistik Indonesia, Ebbie Vebri Adrian.

Selain penampilan seni budaya di panggung utama, di sekitar panggung didirikan area stand Kampung Indonesia, yang diisi oleh beberapa Restoran Indonesia di Stockholm yakni Restoran Warung dan Erna’s Bistro, produk kerajinan tangan dan batik khas Indonesia, biro perjalanan dan paket wisata ke Indonesia oleh Orient Tours dan Asien Paradisresor, area permainan tradisional anak, maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Singapore Airlines, dan stand informasi tentang Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dan KBRI Stockholm.

Interaksi Budaya Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk Swedia merangkap Latvia Bagas Hapsoro menyampaikan bahwa acara Festival Indonesia ini merupakan kesempatan untuk berinteraksi dengan kebudayaan, keramah-tamahan, dan keindahan Indonesia. RI pun berharap bahwa berbagai ragam seni budaya, keindahan alam dan kecantikan obyek pariwisata, juga ditujukan untuk meningkatkan arus masuk wisatawan khususnya dari Swedia untuk berlibur ke Indonesia.

Dalam kegiatan ini, Dubes Bagas juga menyatakan apresiasinya atas dukungan dan kerjasama dengan beberapa pihak, antara lain Kementerian Pariwisata RI, Pemerintah Kota Bandung, Bekraf, Bank Mandiri, Garuda Indonesia, Singapore Airlines, dan Be Wish International Tour.

Direktur Pengembangan Pemasaran Wilayah Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika, Nia Niscaya mengatakan manfaat data yang dilakukan perwakilan RI di Stockholm. Tingkat kehadiran turis Swedia ke Indonesia dari tahun 2016 menjadi 2017 menunjukkan kenaikan yang signifikan, 20%. Di samping itu para wisman ini juga memberikan perhatian kepada lingkungan hidup.

Tidak lupa, Nia Niscaya mengingatkan bahwa Indonesia mempromosikan 10 destinasi baru (meliputi Danau Toba di Sumatera Utara, Gunung Bromo di Jawa Timur, Mandalika Tenggara di Nusa Tenggara Barat, Tanjung Lesung di Banten, Morotai di Maluku, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, Yogyakarta, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Pulau Belitung di Bangka Belitung).

Nia Niscaya mengakhiri sambutannya bahwa Indonesia menunggu lebih banyak lagi wisman dari Swedia. Pesan yang disampaikan adalah bahwa ”Wonderful Indonesia” sepenuhnya meliputi aspek "keselarasan", yaitu: unik, otentik, cantik, dinamis dan ajeg (sustainable).

Stand Indonesia mengangkat tema "Wonderful Indonesia" menarik perhatian kalangan profesional dan masyarakat umum yang menganggumi penampilan tim Malang Flower Carnival, dan menikmati hadiah door prize sponsor Garuda Indonesia, Singapore Airlines.

Diperkirakan pertunjukan yang berakhir Sabtu 28 Juli 2017 itu akan ditonton oleh ribuan orang yang ingin menikmati hangatnya sinar matahari di kota Stockholm.

Festival Indonesia di Kungstradgarden terletak di kawasan bergengsi kota Stockholm, dan merupakan salah satu pusat keramaian yang biasa dipadati oleh masyarakat Swedia dan turis-turis manca negara yang sedang berlibur ke Swedia.

Rasa bangga sebagai orang Indonesia pun terselip ketika masyarakat diaspora Indonesia yang bermukim di negara Skandinavia itu menyaksikan secara langsung pertunjukan orkestra angklung Saung Udjo di panggung internasional. Saat itu, Saung Angklung Udjo telah berhasil mempromosikan angklung ke mancanegara.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya