Jalin Kerja Sama Pendidikan, Taiwan Beri 69 Beasiswa ke WNI

Wakil Representatif TETO Phobe Yeh mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penerima Taiwan Scholarship terbesar di dunia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Agu 2017, 14:17 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 14:17 WIB
Acara seminar keberangkatan penerima Taiwan Scholarship dibuka dengan sambutan Wakil Representatif TETO Phobe Yeh (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Acara seminar keberangkatan penerima Taiwan Scholarship dibuka dengan sambutan Wakil Representatif TETO Phobe Yeh (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperkuat kerja sama bidang pendidikan, pemerintah Taiwan memberikan program beasiswa pendidikan internasional untuk mendorong pemuda pemudi Tanah Air memahami budaya dan pembangunan nasional Taiwan.

Sejak tahun 2014, program 'Taiwan Scholarship' telah memberi kesempatan bagi pelajar dari seluruh dunia termasuk Indonesia.

Untuk wilayah Indonesia sendiri, Taiwan Scholarship menerima 1.037 pendaftar yang tersebar dari universitas negeri maupun swasta.

Setelah melalui proses seleksi, sebanyak 69 pelajar berhasil menerima beasiswa tersebut.

Melalui acara seminar keberangkatan penerima Taiwan Scholarship, Wakil Representatif Taiwan Economic and Trade Office (TETO) Phobe Yeh mengatakan, program beasiswa ini terdiri dari empat bagian.

"Beasiswa ini terdiri dari empat bagian yang terdiri dari Taiwan Scholarship Kementerian Pendidikan (35 orang), Huayu Enrichment Scholarship (22 orang), Taiwan Scholarship Kementerian Riset dan Teknologi (6 orang) dan ICDF Scholarship (6 orang)," ujar Yeh saat menyampaikan sambutan di Century Park Hotel Jakarta.

Wakil Representatif TETO Phobe Yeh, melakukan sesi foto bersama penerima Taiwan Scholarship 2017 (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Yeh mengatakan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penerima Taiwan Scholarship terbesar -- dibanding negara kawasan Asia dan Pasifik.

"Taiwan Scholarship adalah bagian dari kebijakan New Southbound Policy dengan maksud menjalin kerja sama antara Taiwan dan negara-negara di Asia. Manfaat dari kebijakan ini akan dirasa bagi people to people," ujar Yeh.

"Melalui program ini, saya berharap pemuda pemudi Indonesia dapat mengeksplorasi hal-hal indah termasuk kebudayaan. Sebab salah satu tujuan dari New Southbound Policy adalah memperkenalkan budaya satu sama lain," tegas Yeh.

Phobe Yeh juga menambahkan Indonesia adalah negara besar di kawasan Asia Tenggara, jadi angka itu sangat wajar apabila diberikan kepada warga RI.

Salah satu penerima beasiswa Widya Anusa Brata mengatakan, ia menerima beasiswa untuk program Huayu Enrichment Scholarship -- program beasiswa belajar bahasa Mandarin selama enam bulan.

Pria berusia 27 tahun ini merupakan salah satu petugas imigrasi di Jakarta yang bertugas untuk mengatur arus masuk dan keluar wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, baik urusan bisnis maupun liburan.

"Program ini sangat membantu dan berkaitan dengan pekerjaan saya. Selama ini saya tak hanya bertemu dengan wisatawan yang menguasai bahasa Inggris. Namun, banyak warga asing yang hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Mandarin," ujar Widya.

"Rencananya saya akan berangkat pada tanggal 23 Agustus 2017 dan mulai pembelajaran di NTNU Taipei," tambahnya.

Program beasiswa ini tak hanya ditujukan kepada staf profesional yang tersebar dalam berbagai bidang pekerjaan.

Namun, program ini juga diberikan untuk program Sarjana, Magister dan Doktoral.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya