Gempa Bumi Kuat Guncang China, 7 Orang Tewas

Keterangan dari Komisi Nasional China untuk Pengurangan Bencana gempa menyebut lindu berkekuatan 6,5 skala Richter.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 09 Agu 2017, 07:13 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 07:13 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Beijing - Setidaknya 7 orang dilaporkan tewas dan belasan lain menderita luka dalam gempa bumi besar yang menghantam Barat Daya China, tepatnya di Provinsi Sichuan.

Keterangan tersebut disampaikan Komisi Nasional China untuk Pengurangan Bencana. Mereka menyatakan gempa tersebut berkekuatan 6,5 skala Richter (SR).

Karena kuatnya kekuatan gempa, kemungkinan besar korban luka dan tewas bertambah. Saat ini pencarian seluruh korban masih dilangsungkan.

Selain menelan korban jiwa, sebanyak 130 ribu rumah dilaporkan hancur.

Badan Gempa di Sichuan mengatakan, pusat getaran terjadi di Prefektur Ngawa. Wilayah tersebut mayoritas ditempati etnis Tibet.

Seorang warga Sichuan Tang Sesheng mengatakan, guncangan gempa tersebut terasa sangat kuat. Ia sampai memutuskan meninggalkan restoran miliknya saat lindu terjadi.

"Saya berada di Jiuzhaigou saat gempa besar terjadi 2008 lalu, jadi saya tahu bagaimana rasanya, tapi ini terasa lebih kencang," ucap Sesheng seperti dilansir dari Al-Jazeera.

Lebih dari 38 ribu orang berada di wilayah tersebut pada Selasa 8 Agustus, demikian dilaporkan Xinhua.

Sementara itu, kurang lebih 600 petugas pemadam kebakaran dan tentara telah dikerahkan untuk penanganan pascagempa.

Komunitas Palang Merah di Tiongkok atau The Red Cross Society of China mengatakan, pihaknya telah mengerahkan spesialis penanganan darurat dan sukarelawan untuk membantu masyarakat yang terkena dampak gempa.

"Gempa terjadi pada malam hari, jalur komunikasi dan listrik terganggu, tak diragukan lagi warga pasti merasa terkejut dan takut," kata Gwendolyn Pang, juru bicara Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di China.

"Perlu waktu untuk mengetahui tingkat kerusakan dan jumlah korban jiwa."

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya