Irak Dilanda Gelombang Panas, PNS Libur Kerja

Kondisi gelombang panas juga diperkirakan terjadi di kota Basra dan Mosul di Irak.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Agu 2017, 17:41 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 17:41 WIB
Ilustrasi gelombang panas di Irak. (AP)
Ilustrasi gelombang panas di Irak. (AP)

Liputan6.com, Irak - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi memerintahkan semua pegawai pemerintah alias PNS untuk libur kerja pada Kamis 10 Agustus 2017 waktu setempat. Alasannya, karena suhu di negara itu sangat tinggi.

Seperti dikutip dari BBC pada Kamis (10/9/2017) Badan Prakiraan Cuaca setempat memperkirakan suhu udara di ibu kota, Baghdad itu mencapai 50 derajat Celcius atau 122 Fahrenheit pada Kamis siang waktu setempat.

Kondisi gelombang panas juga diperkirakan terjadi di kota Basra dan Mosul.

Panas yang ekstrem dapat menyebabkan kekurangan pasokan listrik kronis, karena rumah-rumah dan tempat bisnis menggunakan daya lebih banyak dan penyejuk udara untuk sebagian hari.

Suhu mendekati perkiraan tersebut diperkirakan dialami di seluruh wilayah Irak, dan juga mempengaruhi beberapa bagian Eropa dalam beberapa pekan terakhir.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa cuaca ekstrem dapat menyebabkan kematian 52.000 orang setiap tahunnya di Eropa pada tahun 2100. Hal itu akan terjadi jika tidak ada yang dilakukan untuk menghentikan dampak perubahan iklim.

Saksikan juga video berikut ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya