Bendera Terbalik, RI Tekankan Kekecewaan terhadap Malaysia

Pemerintah Indonesia menekankan kekecewaan atas insiden terbaliknya warna bendera Indonesia dalam buku panduan SEA Games di Malaysia.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 21 Agu 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 12:20 WIB
Bendera Indonesia Terbalik di Buku Panduan Sea Games 2017
Bendera Indonesia tercetak terbalik pada buku panduan yang dibagikan dalam pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (19/8). Bendera merah putih Indonesia tercetak terbalik, yakni menjadi putih merah. (AP Photo/Yau)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyampaikan kekecewaan atas insiden terbaliknya warna bendera Indonesia dalam buku panduan SEA Games di Malaysia.

"Yang kami tekankan kita kecewa dan sesalkan ini," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmatha Nasir dalam pers briefing mingguan Kemlu, Senin (21/7/2017).

Arrmanatha mengatakan, setelah mengetahui insiden tersebut sejumlah tindakan pun langsung dilakukan, termasuk menghubungi otoritas terkait di Negeri Jiran.

"Beliau (Menlu Retno Marsudi) langsung berkomunukasi dengan Menlu Malaysia untuk sampaikan kekecewaan dan meminta mereka meminta maaf," ucap Arrmanatha.

Permintaan Retno, kata Arrmanatha, direspons cepat oleh Malaysia. Permintaan maaf pun disampaikan langsung oleh Pemerintah Negeri Jiran.

Dia mengatakan, Malaysia tidak hanya meminta maaf. Namun, siap menarik seluruh seluruh buku panduan SEA Games tersebut.

Insiden cetak bendera ini menjadi viral setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berkicau melalui akun Twitter-nya. Imam mengunggah foto buku panduan SEA Games 2017 yang memperlihatkan bendera Indonesia menjadi putih merah layaknya bendera Polandia.

"Pembukaan #SEAgame2017 yg bagus tapi tercederai dg keteledoran fatal yg amat menyakitkan. Bendera kita....Merah Putih. Astaghfirullaah...," tulis Imam pada 19 Agustus.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir turut menyesalkan terjadinya kesalahan cetak bendera Indonesia ini.

"Sudah tentu saya menyampaikan penyesalan yang mendalam atas kesalahan fatal tersebut. Itu menunjukkan keteledoran dan ketidaktelitian. Meski persahabatan adalah warisan terbesar dalam olahraga, namun kesalahan dalam menampilkan atau menyajikan identitas negara lain, tetap tidak bisa dibenarkan. Walaupun ini terjadi di dunia olahraga, jangan sampai ada hal yang menggangu hubungan antar negara karena hal-hal seperti ini," ujar Erick.

 

Saksikan video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya