Tulang Kepala Amblas, Bayi Ini Malah Diabaikan Orangtuanya

Bayi berusia delapan bulan memiliki dengan celah sedalam dua inci atau sekitar 5 cm di bagian atas kepalanya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Agu 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 09:09 WIB
Bayi Thailand yang memiliki tulang kepala retak dan ditinggalkan orang tuanya. (Viral Press)
Bayi Thailand yang memiliki tulang kepala retak dan ditinggalkan orang tuanya. (Viral Press)

Liputan6.com, Bangkok - Seorang bayi berusia delapan bulan memiliki celah pada kepalanya sedalam dua inci atau sekitar 5 cm. Di tengah kondisi memprihatinkan itu, orangtua malah mengabaikannya.

Padahal balita tersebut tengah berpacu dengan waktu untuk mendapatkan perawatan untuk menyelamatkan nyawanya.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (28/8/2017), Simon Sama dari Nong Khai di timur laut Thailand itu terlahir dengan kepala sangat besar pada Januari 2017 ini. Sebelumnya dokter sudah memperingatkan bahwa akan ada komplikasi atas kelahiran si bayi.

Mereka kemudian mengoperasi bayi itu dan menyedot cairan berlebih dari kepalanya. Namun perubahan tekanan yang tiba-tiba menyebabkan tengkoraknya retak dan patah.

Setelah mengalami deformitas -- mengakibatkan celah sekitar 5 cm, Simon diabaikan oleh orang tuanya. Sang nenek, Nooplang yang kemudian merawatnya. Wanita 48 tahun itu yang sehari-hari berada di sampingnya.

Kini kondisi Simon kian memprihatinkan. Setiap hari ia hanya terdiam lesu.

"Simon seperti sayuran sekarang. Ia tak banyak bersuara atau merangkak seperti anak-anak lain seusianya," ujar sang nenek.

"Kami menunggu dan terus menunggu untuk bertemu dokter lagi. Retak di kepalanya tampak seperti semakin besar, sehingga kami pikir ada lebih banyak air di tengkoraknya."

Keponakan Nooplang, Fern Warapoll, yang juga membantu merawat Simon menambahkan, "Dokter-dokter itu pertama kali melakukan operasi cairan di kepalanya tapi tidak berhasil."

"Setelah operasi, kepalanya seperti ada lubang di dalam dan dia seolah tak bernyawa. Kami tidak tahu apakah dia akan sembuh?" imbuh Warapoll.

"Kami tak tahu apakah kondisinya akan lebih baik atau semakin memburuk. Para dokter juga tidak tahu. Kami ingin dokter, entah di mana, siapa pun yang bisa membantu. Kami butuh bantuan untuk membuat hidupnya lebih baik," harap Warapoll.

Bayi Simon kini tengah menunggu pemeriksaan berikutnya di rumah sakit pada November, untuk mengetahui apakah cairan di kepalanya perlu disedot kembali.

Bayi Beruntung

Tak seperti Simon, bayi yang terlahir di maskapai swasta India, Jet Airways bernasib lebih beruntung. Ia mendapat hadiah terbang gratis yang berlaku seumur hidup karena sang ibu melahirkannya di pesawat.

Orok itu lahir dalam pesawat Jet Airways saat dalam penerbangan dari Arab Saudi ke India.

Kru dan seorang penumpang yang kebetulan adalah suster berpengalaman, menolong persalinan yang terjadi di ketinggian 35 ribu kaki, setelah seorang perempuan melahirkan bayi dalam kondisi prematur.

Dikutip dari BBC pada Senin (19/6/2017), ibu dan bayi segera dilarikan ke rumah sakit sesaat pesawat Boeing 737 mendarat di Mumbai.

Pihak maskapai mengatakan bayi dan ibunya dalam kondisi sehat. Perusahaan penerbangan itu mengucapkan terima kasih kepada kru dan suster Mini Wilson, "karena telah membantu kelahiran bayi laki-laki."

"Jet Airways memuji kru atas respons saat persalinan terjadi. Mereka juga menunjukkan keberhasilan pelatihan untuk menyelamatkan nyawa manusia," kata pernyataan maskapai itu.

Pihak maskapai menyatakan, ini adalah kali pertama, bayi lahir di penerbangan mereka.

Bayi yang lahir dalam pesawat juga banyak terjadi di maskapai lainnya. Yang paling belum lama ini terjadi di Turkish Airlines.

Seorang perempuan melahirkan bayi pada April tahun ini saat maskapai itu terbang di ketinggian 42.000 kaki.

Kebanyakan maskapai memperbolehkan ibu hamil naik pesawat, asalkan usia kehamilan tidak lebih dari 36 minggu.

Biasanya mereka meminta persetujuan dokter jika umur kelahiran mencapai 28 minggu dan mengonfirmasi tanggal perkiraan kelahiran.

Saksikan juga video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya