Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bukan Sekedar Ukuran, Ini 7 Fakta Unik Payudara

Budaya pop sekarang ini cenderung menekankan hanya kepada ukuran, bentuk, dan penampilan payudara.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 31 Agu 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2017, 20:40 WIB
Ukuran Payudara Kiri dan Kanan Berbeda, Normalkah?
Ukuran Payudara Kiri dan Kanan Berbeda, Normalkah?

Liputan6.com, Jakarta - Dari antara semua organ pada tubuh manusia, payudara telah menjadi perlambang hal lain yang lebih daripada fungsi sesungguhnya.

Budaya pop sekarang ini cenderung menekankan kepada ukuran, bentuk, dan penampilan payudara sehingga kita sering lupa akan fungsi utamanya dari sudut pandang evolusioner.

Ya, fungsi utama payudara – sekiranya Anda lupa – adalah untuk menyusui keturunan.

Dikutip dari mentalfloss.com pada Kamis (31/8/2017), beberapa orang spesialis mencoba membeberkan fakta-fakta penting tentang payudara:

1. Payudara Adalah Kelenjar

Di bawah benjolan daging yang kita sebut sebagai payudara adalah tempat kedudukan kelenjar susu (mammary gland), yaitu suatu jejaring kompleks sel-sel lemak dan saluran yang memiliki kemampuan menghasilkan susu bagi bayi-bayi.

Ketika seorang wanita hamil, saluran susu yang berstruktur mirip kantong, pertama-tama akan berisi colostrum sebelum bayi lahir dan kemudian berisi susu.

Susu itu kemudian disalurkan lewat kanal-kanal halus – lobule – menuju ke puting payudara tempat keluarnya susu.

2. Payudara Tidak Kembar

Kista Payudara Berbahayakah untuk Kesehatan?

Menurut Constance Chen, seorang ahli bedah plastik dan rekonstruksi untuk New York Eye & Ear Infirmary di Mount Sinai Hospital, sepasang payudara jarang ada yang identik. Nyaris tidak ada.

Menurut wanita yang sekaligus menjabat sebagai direktur bedah mikro tersebut kepada Mental Floss, "Payudara ada segala bentuk dan ukuran. Ada banyak cara berbeda yang kita kenal sebagai normal."

Demikian jugalah dengan puting dan areola, yaitu lingkaran berwarna gelap di sekitar puting.

3. Puting Tenggelam

Puting payudara yang masuk ke dalam (inverted nipple) adalah hal normal yang "disebabkan oleh ikatan pada dasar puting yang menyambung kulit dengan jejaring di bawahnya,"demikian menurut tim spesialis di Columbia University.

Penjelasan itu merupakan jawaban yang ditanyakan melalui laman "Go Ask Alice."

Jadi, mungkin saja orang memiliki puting yang tenggelam di satu payudara dan mencuat di payudara sebelahnya, atau bahkan dua putingnya tenggelam.

Secara umum, hal itu tidak mengganggu kenyamanan atau menjadi masalah, kecuali saat menyusui. Beberapa puting yang tenggelam bisa menyusahkan seorang bayi untuk mengemutnya.

Untunglah ada beberapa cara agar putin mencuat lagi, misalnya dengan penggunaan perisai puting.

Dalam beberapa kasus yang amat langka, puting yang tenggelam bisa menjadi pertanda kanker payudara karena tumor menarik jejaring di sekitarnya sehingga puting ikut tenggelam.

Menghindari Payudara Kendur

4. Merokok Membuat Payudara Kendur

Banyak wanita menyalahkan kegiatan menyusui sebagai penyebab kendurnya payudara, tapi faktanya bukan demikian.

Memang benar, kehamilan mengubah elastisitas jaringan ikat (ligament) dalam payudara, tapi menyusui hanya mengubah ukuran payudara dengan sedikit dampak pada elastisitas kulit.

Di lain pihak, merokok secara langsung merusak elastin, yaitu zat yang membuat kulit terasa halus. Pada akhirnya, kerusakan itu bisa menyebabkan kendurnya payudara.

5. Kanker Payudara Tidak Memilih Korban

Orang seringkali menyangka bahwa ia berkemungkinan mendapatkan kanker jika ada riwayat kanker itu dalam keluarga.

Menurut Chen, dugaan itu tidak tepat, katanya, "Kebanyakan orang yang mendapat kanker payudara tidak memiliki riwayat itu dalam keluarga."

Selain genetik, beberapa faktor risiko terkena kanker payudara adalah pertambahan usia, adanya masalah jinak pada payudara, paparan lebih banyak pada estrogen, minum alkohol, dan paparan pada radiasi.

Kaum pria juga bisa terkena kanker payudara. Jay Harness, seorang ahli bedah kanker dan rekonstruksi payudara di St. Joseph Hospital di Orange, California, menjelaskan, "Kurang dari 1 persen kanker payudara terjadi pada kaum pria dan itu tidak bisa diabaikan."

Wanita dan pria sama-sama harus melakukan pemeriksaan pencegahan kanker terutama jika ada riwayat keluarga terkait gen BRCA1 yang agresif.

Gen itu membawa risiko kanker pada pria dan wanita sehingga deteksi dini menjadi kunci bagi penanggulangan kanker payudara.

6. Membaca Payudara

Ilustrasi Puting Payudara Wanita

Menurut suatu kelas kuliah di Stanford University yang bertajuk "A History of the Body," bidan dan praktisi medis masa lalu mengartikan warna-warna pada payudara wanita.

Jane Sharp, seorang bidan pada Abad ke-17, menulis tentang kaum wanita Inggris yang ditanganinya.

Misalnya, "Puting berwarna merah setelah senggama, merah seperti stroberi, dan itulah warna alamiahnya. Tapi, puting wanita menyusui, ketika disedot, berwarna biru, dan menjadi hitam ketika mereka menjadi tua."

7. Menatap Payudara

Pada 2013, para ahli psikologi dari University of Nebraska-Lincoln melakukan penelitian untuk menentukan apakah hanya kaum pria yang terkagum-kagum pada payudara wanita.

Untuk keperluan penelitian berjudul "My Eyes Are Up Here: The Nature of the Objectifying Gaze Toward Women," pihak universitas melibatkan 29 wanita dan 36 pria yang dipasangi teknologi pelacak gerakan mata.

Peserta kemudian ditunjukkan gambar beberapa wanita yang "bentuk tubuhnya sesuai dengan yang secara budaya dianggap memiliki daya tarik feminin menurut menurut beberapa tingkatan."

Mereka kemudian diminta untuk fokus pada penampilan, bukan kepribadian para wanita dalam gambar-gambar.

Ternyata, baik pria dan wanita peserta penelitian menatap lebih lama pada payudara daripada wajah dalam foto-foto yang mereka lihat, terutama pada wanita yang memiliki bentuk tubuh yang dianggap "ideal" seperti jam kaca, yaitu pinggang ramping dengan payudara-payudara yang besar.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya