Liputan6.com, Birmingham - Sekelompok orang di Birmingham, Inggris bertingkah seperti binatang. Perkelahian massal pun pecah, antara 30 pria melawan seorang wanita.
Dalam rekaman video yang beredar, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (6/9/2017), orang-orang terlihat saling pukul di Walford Road, Sparkbrook.
Rekaman mengabadikan adegan seorang pria yang membawa anjing terlihat mengejar sejumlah orang.
Advertisement
Lensa kamera lalu ke kelompok besar manusia yang kelihatannya sedang berkelahi. Lalu terdengar suara wanita menjerit.
Ia yang mengenakan piyama, tanpa sepatu, terekam tengah dikeroyok, ditendang berulang kali saat berada di tengah jalan yang basah malam itu.
Masih dikelilingi oleh kawanan pria yang mengeroyoknya, korban berdiri dan berteriak, "Saya baru saja diserang!".
Perempuan itu kemudianberjalan ke mobil di sisi lain jalan. Sandal merah mudanya tergeletak di atas aspal.Â
Saksi yang merekam perkelahian massal tersebut mengatakan, "Gila, orang-orang itu bertingkah seperti binatang."
Saksikan videonya berikut ini:
Polisi mengatakan, petugas bergegas menuju ke ke Walford Road sebelum pukul 22.30 malam pada Minggu 3 September, setelah menerima informasi terjadi perkelahian antar sekelompok pria.
"Setibanya di sana, tak ada korban luka yang dilaporkan ke petugas dan tidak ada yang diidentifikasi terlibat," ujar seorang juru bicara polisi West Midlands.Â
"Siapapun yang khawatir tentang perilaku mencurigakan di wilayah mereka, diminta untuk menelepon polisi di nomor 101, atau Crimestoppers secara anonim di 0800 555 111."
Â
Perkelahian Massal di 9 Mal
Sebelumnya, perkelahian massal pernah terjadi di belasan mal di beberapa kota di AS setelah Natal. Beberapa kekacauan terekam media sosial.
Di antaranya kekacauan yang pecah usai mencegah beberapa pembeli berebut pakaian dari rak diskon dan mengembalikan hadiah.
Insiden di mal-mal di banyak penjuru AS yang menimbulkan sedikit perkelahian hingga memicu evakuasi massal, terjadi dari Colorado ke Tennessee dan Texas hingga New Jersey.
Polisi di beberapa kota di AS kemudian menyelidiki peran media sosial, yang diduga kuat berperan dalam mengorganisir gangguan massal tersebut. Kendati demikian motif di balik perkelahian mal itu masih menjadi misteri.