Liputan6.com, Yangon - Peramal nasib yang terkenal di kalangan orang kaya dan tokoh terkenal Myanmar dan Asia Tenggara, Swe Swe Win, meninggal dunia di usia 58 tahun.
Keluarga mengatakan kepada media lokal bahwa Swe Swe Win atau yang terkenal dengan nama ET, meninggal karena sebab alami pada Minggu, 10 September 2017.
Dikutip dari BBC, Selasa (12/9/2017), klien ET termasuk mantan junta militer Myanmar, Than Shwe dan eks Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra. Ada pula para menteri dan pebisnis tajir.
Advertisement
ET tidak dapat mendengar atau berbicara, jadi dia berkomunikasi dengan para kliennya lewat tulisan atau asistennya.
Ramalan nasib dan astrologi sangat dikenal dan dipercayai warga Myanmar. ET adalah salah satu di antara ahli nujum yang dipercaya.
Kemampuannya meramal menarik perhatian tokoh-tokoh besar, tak hanya di Myanmar, tapi juga negara-negara tetangga, termasuk Thailand.
Perempuan peramal itu memilih nama "ET" karena ia merasa mirip dengan makhluk alien dalam film itu. Keluarga mengatakan, ET meninggal dalam damai saat tidur pada Minggu pagi.
Dipercaya Junta
ET kerap dikunjungi para orang tajir dan berpengaruh di rumahnya di Yangon.
Klien-kliennya bukan sembarang orang. Salah satunya adalah Than Shwe, jenderal yang membuat keputusan drastis yang memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw pada 2005.
Banyak yang percaya keputusannya itu atas dasar nasihat ET.
ET juga ditemui oleh Thaksin, taipan telekomunikasi Thailand yang kemudian jadi perdana menteri. Thaksin, yang kini berada di pengasingan, mengatakan ia berkonsultasi atas nasibnya dengan ET beberapa hari sebelum ia digulingkan oleh kudeta militer pada 2006.
Dalam wawancara tahun 2013 dengan AFP, saudara perempuan ET mengatakan peramal itu memprediksi bahwa Thaksin bisa naik kekuasaan ketika ia masih dalam bisnis "telekomunikasi".
Namun, saudaranya menambahkan, prediksi ET hanya 80 persen benar. Meski demikian, hal itu tidak menghalangi penggemarnya, yang akan membayar jumlah yang lumayan untuk konsultasi.
Beberapa laporan mengatakan biaya konsultasi itu bisa mencapai US$ 1.000 per jam.
Konsultasinya mencakup prediksi nomor seri uang kertas di dompet klien atau menebak kota kelahiran mereka. Saking tenarnya, pada 2012, sebuah perusahaan produksi Thailand membuat serial televisi tentang hidupnya.
Keluarganya mengklaim bahwa dia memperoleh keahliannya setelah pulih dari demam yang dialami saat berdoa di sebuah pagoda saat ET masih kecil.
Di tahun-tahun berikutnya, dia mendirikan sebuah yayasan kemanusiaan, dan berkampanye atas nama dua orang Myanmar yang dihukum mati karena pembunuhan dua backpacker Inggris di Pulau Koh Tao, Thailand.
Bahkan kematiannya sendiri - dan reinkarnasi berikutnya - adalah sesuatu yang ET rupanya ramalkan, menurut saudara perempuannya.
Peramal itu sebelumnya mengatakan bahwa dia akan meninggal sejak usia dini karena gagal jantung. Namun, ia tidak khawatir karena dia akan "sangat cantik" dalam kehidupan berikutnya.
Advertisement