Liputan6.com, Milan - "Princess" miliarder Inggris ditemukan di sebuah jalanan Italia, setelah dilaporkan menghilang secara misterius selama dua tahun.
Sang putri, Ariane Lak, sempat terlihat di sebuah hotel di Milan pada Januari tahun 2016. Keluarganya yang kaya-raya telah membayar sebuah tim penyidik pribadi untuk menemukan perempuan 50 tahun kelahiran Iran itu.
Usaha tersebut dilakukan setelah putus asa tak jua menemukan sang putri.
Advertisement
Pekan ini, usaha berbulan-bulan pun terbayar sudah. Dikutip dari News.com.au pada Jumat (22/9/2017), Nona Lak ditemukan tengah tertidur di dekat perapian stasiun kereta bawah tanah di Milan.
"Saat itu tengah hujan deras, dia sangat takut dan gelisah. Namun, sang putri memberi respons ketika dipanggil," kata seorang penyelidik yang enggan menyebut namanya kepada The Times.
Baca Juga
"Polisi dipanggil dan dia berubah tenang ketika melihat petugas berseragam dan setuju untuk ikut ke pos polisi," lanjut penyidik itu.
Menurut informasi yang beredar, Lak menikmati kehidupan mewah yang didapat secara turun-temurun dari keluarganya. Ia sekolah di Cheltenham Ladies College--sebuah tempat pendidikan ekslusif kaum jet set Inggris--dan lulus dari Cambridge University.
Kasus ditemukannya Lak sempat membuat geger media Italia, yang mendeskripsikan Lak adalah seorang miliarder. Dengan memberitakan bahwa ia ditemukan dalam kondisi linglung di dekat katedral di Piazza Cesare Beccaria pada akhir pekan lalu.
Salah satu tim penyidik, detektif asal Albania, menghabiskan waktu berminggu-minggu memperlihatkan foto Lak kepada warga lokal Italia. Usahanya itu ditanggapi oleh seorang penata rambut yang mengenali sang putri.
Ia menyebut Lak adalah pelanggannya yang kerap tampil "asal-asalan".
Ketika detektif itu menemukan Lak yang tengah tertidur itu, terlihat perempuan kelahiran Iran itu kebingungan dan menderita hilang ingatan.
Lak mengatakan kepada detektif bahwa dia telah dilecehkan secara kejam dan hidup berdasarkan belas kasihan orang-orang.
"Aku tak bisa menjelaskan... mungkin aku sedang berjalan, aku dilecehkan, dirampok dan jatuh. Kepalaku terantuk lantai," kata si detektif mengutip kata-kata Lak.
Detektif itu mengatakan bahwa Lak berkata, "Aku mencintai Milan, orang-orangnya, mereka yang lalu lalang, para sukarelawan yang menawarkanku bantuan, tapi aku tidak mau... aku menolak."
"Mereka memberikan aku makanan, tapi kutolak... aku mengorek tempat sampah, mencoba mencari makanan. Aku berdiri di depan restoran dan hotel barangkali bisa mendapatkan makanan," lanjut Lak kepada detektif.
Lak disebutkan mampu berbicara empat bahasa. Ia pernah bekerja di industri film. Melalui Facebooknya ia juga mengklaim sebagai seorang keturunan langsung Putri Aryan dari Kerajaan Iran, keluarga Qajari.
Menurut laman Facebook-nya itu, Lak juga disebutkan pindah ke Milan dari London pada tahun 2014.
Setelah pindah ke Milan, ia tak ada kabar. Keluarganya lalu mendaftarkan profil dirinya sebagai orang hilang di laman Lucie Blackman Trust, sebuah website yang membantu warga Inggris yang mendapat kesulitan di luar negeri.
Usaha itu dilakukan ketika ia dinyatakan hilang pada Januari tahun lalu.
Pada tahun lalu, badan itu mengumumkan, "Ariane tinggal di sebuah hotel Residence Di Coro/Di Corso di Milan, Italia."
"Anggota keluarga berbicara kepada hotel pada tanggal 6 Januari 2016, dan mengonfirmasi bahwa hotel itu telah tutup sementara Ariane pindah ke hotel lainnya."
"Semenjak itu, Ariane tidak lagi ada kabarnya. Keluarganya khawatir akan keberadaannya."
Juru bicara Lucie Blackman Trust kemudian mengonfirmasi bahwa Lak sudah ditemukan.
"Dia telah ditemukan dalam kondisi baik dan sehat. Keluarganya kini telah merawatnya," kata jubir itu.
Sakit Semenjak Usia 20-an
Ariane Lak beserta keluarganya pindah dari Teheran ke London, saat ia masih kecil. The Times melaporkan bahwa sang 'putri' mengalami schizoaffective disorder, sebuah kombinasi penyakit schizophrenia dan bipolar semenjak usia 20-an.
"Dia terlihat baik-baik saja sepanjang waktu, tapi juga sangat rentan. Pada Januari 2016 teleponnya tak bisa dihubungi. Dia pindah dari apartemen dan saya kehilangan kontak dengannya," kata saudara perempuannya Leila Lak.
"Dia sangat bangga saat Palang Merah menawarkan makanan yang kemudian ditolaknya. Tapi, jika makanan berakhir di tempat sampah, dia akan mengambilnya dari sana. Situasinya tragis," lanjutnya.
"Dia memiliki kepribadian yang sangat kuat, tapi dia sangat sakit dan menolak menemui dokter, dan menolak untuk kembali ke Inggris, jadi saya benar-benar khawatir."
Di masa lalu, Ariane Lak diketahui menolak obat-obatan yang diberikan kepadanya dengan keyakinan bahwa itu meracuninya.
Dalam Facebooknya, Ariane Lak mengklaim sebagai, "putri keturunan Monarki Qajari. Dengan garis keturunan Franco-Kaukasia. Selain Putri Arya juga Yang Mulia Kaukasia dan Putri Frank Eropa ".
Lalu berlanjut: "Dia telah memenangi 12 Acting Awards termasuk penghargaan dari Royal Shakespeare Company dan National Theatre for Acting di Gloucester Festival dan dia juga telah memenangi penghargaan dari Acadamie Francaise.
Advertisement