Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia Pikat Warga Beijing

Pameran Khusus Seni Rupa Kontemporer Indonesia bertajuk "Crossing Currents" dibuka di Beijing dan berlangsung hingga 15 Oktober 2017.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Sep 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2017, 09:36 WIB
Ilustrasi warga China
Ilustrasi (Reuters)

Liputan6.com, Beijing - Pameran Khusus Seni Rupa Kontemporer Indonesia bertajuk "Crossing Currents" dibuka di Beijing, China pada 24 September 2017 waktu setempat. Acara tersebut merupakan prakarsa pihak KBRI di sana bersama Indonesia China Art Association (ICAA) dan didukung oleh beberapa pihak di Tanah Air yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan dunia seni rupa Indonesia.

Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Jumat (28/9/2017), pameran yang terbuka bagi publik tersebut merupakan bagian dari program kerja KBRI Beijing di bidang promosi hubungan antarmasyarakat yang terintegrasi dengan The 7th Beijing International Art Biennale (BIAB).

Karya seni yang ditampilkan pada pameran khusus ini merupakan hasil seleksi ketat panitia BIAB 2017. Sebanyak 25 karya seni dari 17 orang seniman Indonesia akhirnya berhasil berkompetisi dengan sekitar 10.000 karya seni yang diterima oleh panitia.

Pameran khusus yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2017 mendatang adalah wujud kepercayaan dunia internasional, atas potensi dan talenta seniman Indonesia. Indonesia patut bangga, sebab inilah pertama kalinya Indonesia memperoleh ruang pameran khusus sejak BIAB terselenggara dari tahun 2003.

Mengingat agenda beberapa seniman yang cukup padat pada saat bersamaan, hanya 13 orang seniman yang hadir pada acara pembukaan.

Keunikan karya-karya para seniman Indonesia sungguh menarik perhatian para pengunjung pameran, terutama patung "Legenda Borobudur" karya maestro Nyoman Nuarta yang tepat berada di depan pintu masuk menuju pameran khusus Indonesia. Berbagai kalangan media setempat pun seolah tak ingin melewatkan dokumentasi karya-karya seniman Tanah Air pun datang silih berganti, mengabadikan setiap sisi ruang pameran khusus Indonesia.

Antusiasme mereka pun terlihat ketika berbagai pertanyaan dilontarkan kepada Duta Besar RI Soegeng Rahardjo terkait berbagai karya seni yang dipamerkan.

 

Katalog Panduan

Dalam gelaran tersebut, buku katalog yang memuat informasi mengenai profil para seniman Indonesia beserta karyanya disediakan bagi para pengunjung yang berkunjung ke pameran khusus Indonesia.

Para tamu undangan kehormatan yang hadir pada pembukaan BIAB 2017 juga tidak melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke pameran khusus Indonesia, antara lain Presiden China Artist Association, Liu Dawei; Menteri Kebudayaan Yunani, Lydua Koniordou dan Wakil Presiden China Federation of Literary and Art Circles, Li Yi.

Sebagai wakil pihak penyelenggara, Presiden China Artist Association, Mr. Liu Dawei mengungkapkan bahwa semangat persahabatan yang tertuang melalui berbagai bentuk karya seni rupa diharapkan dapat mendukung terciptanya saling pemahaman dan pembelajaran antarmasyarakat.

Senada dengan apa yang disampaikan Wakil Presiden China Federation of Literary and Art Circles, Li Yi pada sambutan pembukaan BIAB 2017, Duta Besar RI juga berharap agar dunia seni rupa dapat mendukung terciptanya hubungan persahabatan antarbangsa, sehingga pada akhirnya seluruh masyarakat dunia dapat menikmati kehidupan yang aman, damai, harmonis dan sejahtera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya