Usai Badai Maria, AS Utus 10.000 Personel untuk Bantu Puerto Rico

Sekitar 10 ribu orang aparat pemerintah AS, termasuk di antaranya tujuh ribu tentara, dikerahkan untuk membantu Puerto Rico.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2017, 14:31 WIB
Banjir melanda sejumlah kawasan usai Badai Maria menerjang Puerto Rico (AFP)
Banjir melanda sejumlah kawasan usai Badai Maria menerjang Puerto Rico (AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Pejabat Gedung Putih Amerika Serikat mengatakan, sekitar 10 ribu orang aparat pemerintah, termasuk di antaranya 7.000 tentara, dikerahkan untuk membantu Puerto Rico. Mereka ditugaskan untuk memulihkan kondisi di kawasan yang luluh lantak usai dihantam Badai Maria pada pekan lalu.

Gedung Putih juga mengirim Kapal Angkatan Laut AS, USS Comfort yang memiliki kapabilitas sebagai rumah sakit apung berkapasitas 1.000 tempat tidur. Kapal itu dijadwalkan bertolak meninggalkan Negeri Paman Sam menuju Puerto Rico pada hari Jumat, 29 September 2017.

USS Comfort ditugaskan untuk membantu pertolongan medis kepada warga sipil terdampak bencana. Karena saat ini, dari 69 rumah sakit yang ada di Puerto Rico, hanya 44 fasilitas kesehatan yang beroperasi. Demikian seperti dikutip dari VOA News Indonesia, Sabtu (30/9/2017).

Kementerian Pertahanan AS menunjuk Letnan Jenderal Jeffrey Buchanan untuk memimpin semua upaya aparat dalam merespons badai Maria di Puerto Rico.

Sementara itu, beberapa hari sebelum bantuan kemanusiaan dari Washington ke San Juan dikerahkan, berbagai pihak melontarkan kritik Presiden Donald Trump yang dianggap lamban dalam membantu teritorial AS itu.

Akan tetapi, Penasihat Keamanan Dalam Negeri AS Tom Bossert mengatakan, Gedung Putih membutuhkan waktu untuk menyalurkan bantuan ke teritorial dengan Ibu Kota San Juan itu.

Ia juga menyayangkan pemberitaan media yang justru menimbulkan kesan bahwa Washington bergerak lambat dalam memberikan pertolongan.

"Peliputan dalam sejumlah hal memberi kesan kita tidak bertindak cukup cepat," jelas Bossert.

Pemerintah juga menekankan rumitnya pengiriman bantuan ke daerah yang diporakporandakan badai itu. Bossert mengemukakan, Puerto Rico adalah pulau terpencil yang cukup jauh jaraknya dari daratan Amerika Serikat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Donald Trump Akan Kunjungi Puerto Rico

Presiden Amerika Serikat Donald Trump hendak mengunjungi Puerto Rico pada Selasa 3 Oktober 2017. Saat ini, teritorial AS itu luluh lantak usai Badai Maria yang menerjang pada 21 September lalu.

Trump juga berencana menyambangi US Virgin Island --salah satu teriotrial AS-- yang diterpa badai ganda bulan ini, yakni Irma dan Maria.

Situasi terkini memprihatinkan. Listrik padam di sebagian besar kedua kawasan. Para warga juga mengalami kelangkaan makanan dan air bersih. Demikian seperti dilansir VOA News Indonesia pada 27 September 2017.

Hampir seluruh sarana publik dan pribadi di Puerto Rico hancur atau rusak berat oleh badai Maria.

"Proses pemulihan akan lama dan sulit. Kita akan mengatasi ini bersama-sama," kata Trump.

Pemerintah federal telah menambah dana darurat untuk Puerto Rico demi membantu membersihkan ribuan ton sampah yang tersebar di seluruh pulau itu.

Selain itu, prioritas utama otoritas di Puerto Rico adalah untuk memulihkan listrik, khususnya di fasilitas penting seperti rumah sakit dan bandara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya