Liputan6.com, Marseille - Serangan pisau terjadi di Paris, Prancis. Korbannya, dua wanita muda, ditikam sampai meninggal di stasiun kereta utama Marseille.
Serangan tersebut terjadi di sebuah bangku di luar Stasiun Kereta Saint Charles di Prancis selatan.
Seperti dikutip dari BBC, Senin (2/10/2017), insiden itu diduga sebagai serangan teroris.
Advertisement
Tentara yang berjaga di stasiun dilaporkan menembak mati penyerang. Sementara polisi menggambarkan pelakunya seperti orang Afrika Utara berusia sekitar 30 tahun.
Menurut laporan, satu korban terluka parah pada bagian tenggoroka dan lainnya ditikam di perut sebelum akhirnya tewas. Keduanya berusia 17 dan 20 tahun.
Mengetahui peristiwa itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron pun menyatakan serangan sebagai tindakan biadab. Ia kemudian memberikan penghormatan kepada tentara dan polisi yang berhasil melumpuhkan penyerang.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb mengatakan kepada wartawan bahwa penyerang telah melarikan diri setelah pembunuhan pertama namun kembali untuk membunuh lagi dan akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Sebelumnya pada 20 April 2017, serangan juga pernah terjadi Paris. Kala itu insiden penembakan terjadi di Champs-Elysees.
Serangan di salah satu tempat wisata terkenal di Paris itu, menargetkan aparat keamanan setempat.
Jaksa setempat menyebutkan pria pelaku penembakan polisi Paris itu diidentifikasi sebagai seorang mantan narapidana bernama Karim Cheurfi.
Sebuah catatan yang membela kelompok teroris ISIS ditemukan di dekat jasadnya.
"Cheurfi terlibat dalam empat kasus kriminal," kata jaksa penuntut saat itu.
Â