Liputan6.com, Las Vegas - Dua toko senjata di Nevada mengonfirmasi bahwa mereka menjual senjata api ke Stephen Paddock pada tahun lalu. Paddock adalah pelaku penembakan Las Vegas yang menewaskan 59 orang dan melukai 500 lainnya.
Dua toko senjata itu adalah New Frontier Armory di North Las Vegas dan Guns & Guitars di Mesquite. Namun hingga kini belum diketahui apakah senjata yang dibeli Paddock di dua toko itu digunakan dalam penembakan massal Las Vegas.
Polisi mengatakan, pihaknya menemukan 18 senjata api bersama sejumlah alat peledak dan ribuan peluru di rumah Paddock di Mesquite, Nevada. Sebanyak 16 senjata lain juga ditemukan di ruangan hotel tempatnya menginap.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari NBC News, Selasa (3/10/2017), David Familglietti dari New Frontier mengatakan, Paddock membeli sebuah senapan dan shotgun pada musim semi 2016.
"Senapan itu tidak sepenuhnya otomatis dan tak mampu melakukan tembakan dari tempat ia berada," ujar Famiglietti saat ditanya apakah mungkin senapan itu digunakan dalam penembakan massal Las Vegas.
"Ia hanya berbelanja sekali di sana, jadi ia bukan orang yang kami kenal secara personal," imbuh dia.
Familglietti mengatakan, Paddock diizinkan membeli senjata karena ia telah mengikuti undang-undang negara bagian, tak memiliki catatan mencurigakan sebelumnya.
"Kami sangat sedih dengan kabar tragedi ini. Kami menjalankan bisnis penjualan senjata api secara legal dan berhati-hati pada penjualan ini (kepada Paddock), sama seperti yang kami lakukan dengan semua penjualan," ujar Familglietti.
"Staf saya sangat serius menjalankan tugasnya. Jika ada tanda bahaya, maka penjualan tak akan dilanjutkan," ia menambahkan.
"Semua undang-undang negara bagian dan federal telah diikuti dan pemeriksaan latar belakang oleh FBI sudah dilakukan dan ia lolos dari seluruh hal itu," kata Familglietti saat menjelaskan soal bagaimana pelaku penembakan Las Vegas bisa memperoleh senjata.
Pengakuan Toko Senjata Kedua
General Manager Guns & Guitars, Christopher Sullivan, tidak mengatakan jenis senjata yang dibeli oleh Paddock. Namun sama seperti Familglietti, ia mengaku bahwa Paddock telah memenuhi semua persyaratan.
"Semua pemeriksaan dan prosedur latar belakang yang diperlukan telah diikuti, seperti yang disyaratkan oleh undang-undang setempat, negara bagian, dan federal. Ia (Paddock) tak memberi indikasi atau alasan bahwa sedang dalam kondisi tak stabil dan tak sehat," ujar Sullivan dalam sebuah pernyataan.
"Saat ini kami bekerja sama dengan penyelidikan yang sedang dilangsungkan oleh penegak hukum lokal dan federal, dengan cara apa pun yang kami bisa."
"Kami berkabung atas tragedi ini, pikiran dan doa kami bersama keluarga korban yang tewas dan terluka," imbuh dia.
Setidaknya ada tiga toko senjata lain di kawasan Vegas yang mengatakan bahwa pihaknya telah berhubungan dengan penegak hukum mengenai Paddock. Namun mereka menolak untuk membicarakan pembelian atau kunjungan yang Paddock lakukan.
Adik laki-laki Paddock, Erik, tidak pernah mengetahui kapan kakaknya tertarik dengan senjata. Ia pun mengira bahwa saudaranya itu hanya memiliki beberapa senapan yang ia simpan di brankas.
Pihak berwenang belum mengatakan apakah Paddock menggunakan senjata otomatis dalam penembakan massal Las Vegas.
Sejumlah ahli yang mendengar rekaman penembakan itu mengatakan, terdapat kemungkinan kuat bahwa Paddock menggunakan senjata yang telah dimodifikasi. Sebagai tambahan, polisi mengatakan bahwa senjata yang mereka sita di rumahnya telah dimodifikasi.
Sakiskan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement