Liputan6.com, Hollywood - Pada 12 April 1922, kerumunan wartawan penasaran menunggu di depan ruang pengadilan San Francisco. Mereka menantikan kedatangan Roscoe Conklin Arbuckle yang dijuluki juga dengan Fatty Arbuckle.
Ketika Arbuckle muncul, ia memberikan pernyataan, "Saat ini adalah momen tersuram dalam hidupku..."
"Hidup saya dibaktikan kepada produksi film-film bersih untuk kebahagiaan anak-anak. Saya akan menambah ruang manfaat saya sehingga seni saya akan melayani lebih luas lagi."
Advertisement
Pernyataan itu terdengar kurang tepat untuk keadaaan Arbuckle saat itu. Saat itu Hollywood sedang mengakhiri perjalanan karir Arbuckle setelah skandal memalukan yang mencoreng reputasinya.
Baca Juga
Setelah awal karir yang gemilang, keruntuhannya dimulai saat pesta mabuk-mabukan dalam kamar St. Francis Hotel di City of Hills. Empat hari setelah pesta, seorang aktris dan model cantik bernama Virginia Rappe ditemukan meninggal di rumahnya.
Kejadian dalam kamar antara Arbuckle dan wanita berusia 23 tahun tersebut menjadi perhatian pengadilan. Dakwaan oleh State of California menyebutkan Arbuckle telah memperkosa Rappe.
Pria itu dipersalahkan setelah secara tidak sengaja menggunakan "desakan dari luar" ketika melakukan hubungan seks sehingga menewaskan Rappe.
Catatan medis mengungkapkan peritonitis sebagai penyebab kematian, ditambah lagi dengan pecahnya kantung kemih.
Skandal itu mengguncang bukan hanya karir berbayar US$ 5 ribu per minggu bagi Arbuckle, tapi juga menggoyahkan sendi-sendi dasar Hollywood.
Para penggemar sebenarnya berharap mendengar cerita seru para begundal yang oleh Hollywood digambarkan sebagai manusia baik-baik, misalnya Jack Holt dan William S. Hart.
Tak disangka, cerita menggemparkan soal ranjang datang dari si aktor seberat 145 kilogram tersebut. Bahkan kalangan Hollywood pun tercengang karena citranya tercemar justru oleh Arbuckle, seorang komedian.
Dihakimi oleh Media
Surat kabar tidak berlama-lama dan langsung mengumbar judul utama berbau skandal, bahkan menerbitkan cerita yang menghakimi Arbuckle sebelum sidangnya dimulai.
Artikel-artikel ditulis secara provokatif dan secara kasar menggambarkan bagaimana Arbuckle memaksa pendekatan kepada Rappe yang lugu dan melumat tubuh wanita itu dengan tubuhnya sendiri yang amat berat.
Cerita itu disuguhkan tanpa menyebutkan reputasi Rappe yang gemar mabuk dalam pesta-pesta dan kemudian merobek pakaiannya sendiri. Tak juga disebutkan tentang aborsi yang dilakukanya diam-diam.
Bantahan Arbuckle yang menjelaskan meletusnya kantung kemih wanita itu akibat kondisi inflamasi kronis yang diperparah oleh alkohol berlimpah dipatahkan oleh para saksi memberatkan. Pernyataan Arbuckle pun mengisi judul-judul utama secara berlebihan.
Salah satu pernyataan yang didengar pengadilan diberikan oleh Bambina Maud Delmont. Ia mengaku mendengar teriakan dari kamar hotel dan Arbuckle kemudian keluar kamar, katanya, "Masuklah dan kenakan pakaiannya, lalu bawa dia pulang ke Palace. Dia terlalu berisik."
Saksi Delmont pun menambahkan bahwa ia melihat Rappe tergeletak di lantai sambil memohon pertolongan dengan lirih, "Saya sekarat."
Saksi lainnya, seorang wanita penari bernama Alice Blake, mendukung cerita itu dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa memasangkan pakaian Rappe karena pakaian itu sudah sobek-sobek tak berbentuk lagi.
Dua saksi itu menduga wanita itu terlalu mabuk sehingga berusaha menyadarkannya dengan handuk dingin. Tindakan itulah yang dalam bantahan dokter diduga merobek kantung kemih korban.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
Tidak Bersalah, Tapi...
Menurut buku "The 20s: The Lawless Decade" oleh Paul Sann, pengadilan pertama berlangsung 43 jam dengan 10 banding 2 di antara juri yang menyatakan tidak bersalah.
Pengadilan kedua berlangsung selama 44 jam dengan akhir 10 banding 2 di antara juri yang menyatakan bersalah. Dua kali putusan juri itu dinilai tidak tuntas (menggantung) karena putusan juri tidak bulat.
Pengadilan ketiga oleh juri hanya berlangsung 6 menit dan membebaskan Arbuckle dari dakwaan pembunuhan tak disengaja. Tunangan Rappe pun memberikan reaksi, "Virginia bisa bangkit dari kematian untuk membela dirinya dari penghinaan!"
"Untuk Arbuckle, inilah akibatnya kalau kita mencaplok manusia vulgar dari talang air dan memberikan gaji besar serta menjadikannya idola. Memang ada orang yang tidak tahu caranya berprestasi dalam hidup, kecuali dengan cara jahanam.”
Walaupun putusan juri telah membebaskan Arbuckle, studio-studio sudah menuduh aktor itu bersalah dan memasukkan nama dan karyanya dalam daftar hitam.
Arbuckle meneruskan pekerjaan sebagai sutradara dengan nama William B. Goodrich, tapi tidak mampu meraih popularitas di hadapan kamera.
Tak lama setelah ulang tahunnya ke-46 ia meninggal dunia dalam tidurnya karena serangan jantung.