Liputan6.com, Stockholm - Penulis asal Inggris, Kazuo Ishiguro, mendapat penghargaan Nobel di bidang sastra. Swedish Academy menyebut novel Ishiguro penuh dengan kekuatan emosional dan dapat menyibak jurang di bawah ilusi kita tentang hubungan dengan dunia.
Sejauh ini Ishiguro telah menulis delapan buku yang diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa. Dua novel terkenalnya, 'The Remains of the Day' dan 'Never Let Me Go', diadaptasi ke sebuah film yang mendapat pujian luas.
Kepada BBC, pria kelahiran Jepang itu mengaku belum dihubungi oleh komite Nobel. Ia pun sempat meragukan kabar itu.
Advertisement
Baca Juga
"Ini merupakan kehormatan yang luar biasa, terutama karena ini berarti saya telah mengikuti jejak penulis terbesar yang pernah hidup, jadi itu adalah pujian yang luar biasa," ujar Ishiguro.
Dikutip dari BBC, Jumat (6/10/2017), pria berusia 62 tahun itu berharap bahwa Penghargaan Nobel akan menjadi kekuatan baik.
"Dunia berada dalam momen yang sangat tidak pasti, dan saya berharap semua Penghargaan Nobel akan menjadi kekuatan untuk sesuatu yang positif dalam keadaan dunia saat ini," ujar Ishiguro.
"Saya sangat terharu jika tahun ini bisa menyumbang hal positif dalam keadaan yang tak pasti," imbuh dia.
Karyanya yang mencakup naskah film dan televisi, mengangkat tema tentang memori, waktu, dan khayalan soal diri sendiri.
Komite Nobel memuji buku terbarunya 'The Buried Giant' yang dirilis pada 2015 karena telah mengeksplorasi bagaimana ingatan berhubungan dengan sesuatu yang terlupa, masa lalu dengan apa yang terjadi sekarang, dan fantasi dengan kenyataan.
Sekretaris permanen Swedish Academy, Sara Danius, menggambarkan gaya Ishiguro merupakan campuran Jane Ausen dan Franz Kafka.
Ia juga mengatakan bahwa Ishiguro merupakan seorang penulis dengan integritas hebat dan mengembangkan dunianya sendiri.
Atas penghargaan Nobel tersebut, Ishiguro mendapat hadiah sembilan juta kronor atau sebesar Rp 14,9 miliar.