Liputan6.com, Melbourne - Emily Ball adalah seorang peternak domba. Anak perempuan berusia enam tahun asal Yarra Valley, Melbourne sudah memiliki 25 ekor dari 300 ekor domba milik keluargnya.
Peternakan kecil, menurut para pakar, merupakan cara terbaik mengajarkan anak-anak soal keuangan.
Baca Juga
Tapi tidak semua hewan ternak Emily untuk tujuan bisnis. Ia memiliki domba kesayangan, yang diberinya nama Dora. Dora sering mendatangi Emily di rerumputan untuk mendapat belaian.
Advertisement
"Rambutnya terasa keriting dan aneh."
Ayah Emily, Daniel, mengatakan bahwa bisnis peternakan putrinya diimulai saat dia dan saudara perempuannya, Sophie, memecahkan celengan mereka untuk membeli beberapa anak sapi.
"Saya berkata kepada mereka, 'Saya akan membeli beberapa sapi, ada yang mau?', Dan mereka menjawab iya, jadi saya membelikan mereka satu ekor sapi untuk masing-masing."Mereka menjual kembali sapi di pasar setahun sebelumnya, masing-masing anak perempuan menghasilkan keuntungan 860 dolar Australia, hampir Rp 9 juta.
Sophie memutuskan untuk ditabung, tapi Emily meminta ayahnya untuk membeli beberapa ekor domba dengan uangnya. Demikian seperti dikutip dari AustralianPlus pada Senin (9/10/2017)
"Dia menghabiskan 500 dolar Australia (lebih Rp 5 juta), untuk membeli 10 anak domba dari saya," kata Daniel. 10 domba telah menjadi 15 ekor domba sejak saat itu.
"Jika mereka menjual masing-masing 100 dolar tiap ekor, mereka akan menghasilkan 1.500 dolar Australia jadi dia akan menutupi pengeluarannya dan menghasilkan keuntungan 1.000 dolar."
Daniel mengatakan ia tidak akan menanggung kerugian Emily.
"Jika salah satu dombanya alami sesuatu, ya, ia harus mengerti bahwa tidak akan menghasilkan uang, terkadang kita merugi."
Daniel mengatakan ia termotivasi untuk mengajar kedua anaknya soal bisnis, karena "sekolah pada umumnya tidak mengajarinya".
"Mereka tidak mengajari Anda cara berinvestasi dan menghasilkan uang," katanya.
Pakar keuangan Scott Pape dari Barefoot Investor setuju. Ia mengatakan jika Anda ingin anak Anda paham finansial, "jangan berharap sekolah melakukannya untuk Anda".
"Benar-benar tidak ada pelajaran sistematis soal pemahaman finansial dalam kurikulum inti," katanya kepada Rafael Friedrichstein dari Radio ABC Radio Melbourne.
"Pandangan saya, anak-anak harus benar-benar melakukan pekerjaan karena menjadi bagian dari keluarga, jadi mereka harus bantu mengeluarkan piring dari mesin cuci, kemudian diperbolehkan makan."
"Tapi mereka juga harus melakukan pekerjaan yang dibayar, dan kita harus membayar mereka segera setelah mereka melakukannya... jadi mereka mengerti hubungan antara pekerjaan dan gaji."
Pape juga memperingatkan agar tidak memberi anak-anak uang saat membantu melakukan pekerjaan rumah tangga.
Scott mengatakan beberapa orang tua putus asa karena anak-anak mereka tidak tertarik untuk belajar mengelola uang, padahal ia yakin "setiap anak ingin memiliki tanggung jawab, untuk belajar, dan bertumbuh".
Ia mengatakan cara terbaik untuk mengajarkan tanggung jawab keuangan kepada anak-anak adalah secara bertahap.
"Cara nomor satu agar finansial sesuai dengan anak kita adalah sesuai dengan diri kita, karena suka atau tidak, anak-anak kita meniru perilaku kita," katanya.
Bagi Emily, bagian terbaik dari bisnis hewan ternak adalah kesempatan untuk bekerja di peternakan.
"Saya suka bekerja dengan anjing saya, Denny dan Wispa," katanya, ia suka karena mereka melakukan apa yang ia suruh.