Salah Sangka, Bendera Jack Daniel's Ini Dikira Logo ISIS

Pria asal Swiss mendapat surat kaleng gara-gara mengibarkan bendera Jack Daniel's. Si pengirim surat berpikir, itu logo ISIS

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 10 Okt 2017, 14:33 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2017, 14:33 WIB
Jack Daniels
Inikah sosok peracik minuman keras 'Jack Daniels' yang sebenarnya? (sumber: Pinterest)

Liputan6.com, Zurich - Seorang pria di Swiss menerima sebuah surat kaleng dari salah satu tetangganya. Si pengirim yang tak menyebut nama rupanya khawatir gara-gara bendera hitam yang berkibar di rumahnya. 

Sosok tetangga misterius mengira, bendera Jack Daniel's, sebuah merek minuman keras asal Tennesse, Amerika Serikat itu adalah lambang ISIS. Keduanya sama-sama berwarna hitam dengan tulisan putih. 

Penerima surat yang tinggal di Zurich, mengaku sengaja mengibarkan bendera Jack Daniel's bersama bendera Italia. Pemuda 29 tahun itu beralasan, keduanya memiliki warna yang bagus.

Ia tak mengira, apa yang dilakukannya menuai protes. "Haruskah kami takut kepadamu. Apakah kau simpatisan ISIS?" demikian isi surat kaleng tersebut. 

Pria itu kemudian mengecek ke seluruh tetangga di sekitar, untuk mencari tahu siapa gerangan yang mengirimnya surat kaleng itu.

"Namun, tak ada yang mengaku sebagai pengirim," kata pria yang tak disebut namanya itu, seperti dikutip dari UPI pada Selasa (10/10/2017).

Tak terima dituduh simpatisan ISIS, ia mengetuk satu per satu pintu para tetangganya, menjelaskan bahwa bendera hitam putih itu adalah lambang minuman keras Jack Daniel's, bukan simbol ISIS.

Pemuda tersebut mengaku, ia tengah mempertimbangkan apakah akan mengambil langkah hukum kepada penulis surat kaleng itu, yang dianggap telah "merusak reputasinya".

 

Walmart Pernah Buat Kue Berbendara ISIS

Insiden yang melibatkan logo ISIS pernah terjadi di AS. Bedanya, lambang itu dicetak di atas kue.

Kisah terjadi pada Juni 2015. Kala itu, Seorang pria dari Lousiana, Chuck Netzhammer, ingin memesan kue dengan hiasan bendera Konfederasi (negara yang pernah berdiri di tengah Perang Saudara Amerika) dengan tulisan "Heritage Not Hate," tetapi permintaannya ditolak oleh Wallmart.

Kesal, dia iseng datang pada keesokan harinya dan memesan kue dengan hiasan ISIS. Ternyata Wallmart menyutujui dan membuatkan pesanannya.

Hal itu membuat Netzhammer berang. "Giliran saya memesan kue bergambar bendera ISIS, mereka tanpa penolakan memprosesnya. Mereka tahu tidak kalau ISIS itu adalah organisasi yang sedang kita perangi karena mereka membunuhi warga asing dan memenggal orang?" kata dia.

Kepada ABCNews, juru bicara Wallmart berkata bahwa pihak ketiga yang membuat kue tersebut tidak tahu apa-apa tentang lambang tersebut. "Mereka tidak tahu gambar apa itu dan jelas mereka salah. Kue tersebut tidak seharusnya dibuat dan kami minta maaf."

Lambang Konfederasi dianggap sensitif di AS. Apalagi setelah penembakan terjadi pada 17 Juni 2015 yang menewaskan 9 orang kulit hitam di Charleston. Pelakunya, Dylann Roof sebelum menembak, berpose dengan bendera itu.

Insiden itu membuat perusahaan seperti Wallmart, Amazon, Etsy dan Ebay membuat pengumuman bahwa mereka melarang segala penjualan yang terkait simbol Konfederasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya