Liputan6.com, Kabul - Sebuah keluarga asal Amerika Utara yang disandera oleh kelompok teroris Taliban yang bermukim di Afganistan berhasil dibebaskan oleh militer Pakistan. Butuh waktu lima tahun bagi militer Pakistan untuk membebaskan sandera tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Daily Mail, Jumat (13/10/2017), upaya pembebasan tersebut terjadi setelah adanya operasi militer yang dilakukan oleh Pakistan.
"Militer Pakistan berhasil menemukan lima orang sandera, yang terdiri dari satu orang warga Kanada, istrinya yang berkebangsaan Amerika Serikat dan tiga orang anaknya," kata pejabat militer.
"Satu keluarga tersebut berhasil dibebaskan setelah sebelumnya disandera di wilayah Kurram yang berada di lokasi perbatasan," tambahnya.
Pria Kanada yang diketahui bernama Joshua Boyle dan sang istri Caitlan Coleman diculik oleh Taliban Afghanistan selama perjalanan liburan sejak tahun 2012 silam.
Rekaman terakhir keduanya muncul pada Desember tahun lalu. Pihak Taliban sengaja membeberakan rekaman keduanya sebagai upaya ancaman bagi Amerika Serikat.
Tentara AS Dibebaskan Taliban
Pada tahun 2014, seorang tentara Amerika Serikat dibebaskan kelompok militan Taliban di Afghanistan setelah diculik dan ditahan selama 5 tahun. Sersan Bowe Bergdahl kini bisa menghirup udara bebas setelah dilepaskan Taliban dalam skenario negosiasi.
Seperti dimuat dari BBC, pembebasan ini merupakan hasil kesepatakan antara pihak AS dan Taliban. Taliban membebaskan Sersan Bowe dengan syarat bahwa AS harus melepaskan 5 tahanan Afghanistan di Lapas Guantanamo, Kuba.
Seorang pejabat AS mengatakan, Sersan Bowe dalam kondisi sehat dan mampu berjalan dengan lancar. Namun AS akan memeriksa kesehatan sang tentara apakah ada bagian yang tak wajar atau tetap normal.
Dari lokasi penculikan Taliban, tentara 28 tahun itu dibawa ke markas utama militer AS di Afghanistan, Bagram Air Field. Baru kemudian dipulangkan ke tanah Amerika.
Sersan Bowe merupakan satu-satunya tentara AS yang diculik Taliban di Afghanistan. Dia diculik ketika para tentara AS tengah berperang melawan Taliban pasca-tragedi WTC 9/11, tepatnya pada 30 Juni 2009.
Presiden AS kala itu, Barack Obama memperingatkan kepada warga dan tentara AS untuk lebih waspada. "Apa yang terjadi pada Bowe menjadi peringatan bagi kita untuk tidak meninggalkan satu pun pria atau wanita di medan perang," ujarnya.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan pihaknya akan memberikan bantuan dan dukungan apapun untuk memulihkan kondisi Bowe. Yang paling penting, menurut dia, Bowe bisa kembali bertemu keluarganya.
"Saya juga berterima kasih pada Emir Qatar yang membantu proses negosiasi," ujar Hagel. "Amerika Serika telah berkoordinasi dengan Qatar untuk meningkatkan keamanan bersama."
Advertisement