Liputan6.com, Beijing - Di kota-kota besar yang ada di dunia, kehadiran mesin derek (crane) menjadi pemandangan lumrah, mengingat, mesin itu kerap digunakan untuk membantu pembangunan gedung pencakar langit.
Crane difungsikan untuk mengangkat benda yang ada di bawah menuju ke atas bangunan yang tengah dalam proses konstruksi. Umumnya, mesin itu dioperasikan oleh seorang operator dengan bilik kendali di puncak derek.
Operator menggerakkan derek ke lokasi sebuah benda yang hendak diangkat. Petugas konstruksi yang ada di dekat benda tersebut kemudian mengaitkan benda yang hendak diangkat ke kait derek.
Advertisement
Setelah itu, petugas yang menangani proses pengaitan melaporkan kepada operator crane -- biasanya menggunakan radio -- bahwa benda yang dimaksud siap untuk diangkat. Operator crane pun menderek benda tersebut ke atas atau lokasi lain yang hendak dituju.
Baca Juga
Akan tetapi, selain untuk mengantarkan bahan konstruksi, ternyata, crane memiliki fungsi lain yang cukup unik.
Rabu 11 Oktober lalu, seorang kurir makanan sebuah restoran dibuat terkejut dengan salah satu crane yang ada di situs konstruksi di Nanning, China. Demikian seperti dikutip dari Shanghaiist, Sabtu (14/10/2017).
Sebelumnya, si kurir menerima pesanan dari seseorang yang bekerja di sebuah situs konstruksi. Si kurir pun diminta untuk mengantarkan makanan itu ke tempat bekerja si pemesan.
Setibanya di alamat yang tertera, si kurir mencoba menelpon si pemesan untuk memberitahu bahwa pesanannya sudah tiba. Namun singkat kata, si kurir merasa terkejut karena pemesan makanan merupakan seorang operator crane yang tengah bertugas dan berada di bilik kendali di puncak derek.
Tapi, alih-alih pergi ke bawah atau meminta si kurir untuk naik ke atas crane, si pemesan yang merupakan operator derek yang tengah kelaparan itu menurunkan tali beserta kait mesin tersebut.
Melalui telepon, si operator derek memerintahkan si kurir untuk mengaitkan tas makanan pesanannya ke kail crane. Singkat kemudian, makanan itu naik ke atas dan tiba di tangan si operator.
Kepada media setempat, operator derek tersebut mengatakan bahwa dirinya sering menggunakan metode tersebut, dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga.
Seprai dan Tali Jadi Alternatif
Metode yang hampir serupa juga dilakukan oleh seorang mahasiswi di Henan University of Technology, China. Bukan crane yang ia gunakan, melainkan kain seprai. Peristiwa itu terjadi pada pekan lalu.
Dalam sebuah foto viral, si mahasiswi pemalas namun inovatif itu terlihat tengah menurunkan sejumlah seprai yang diuntai menjadi tali, dari kamar asramanya yang terletak di puncak gedung berlantai enam itu.
Teknik itu menolong si mahasiswi dari kesulitan untuk berjalan ke bawah guna mengambil makanan.
Ternyata, cara itu dicontoh oleh berbagai mahasiswa lain di universitas tersebut. Mereka bahkan merevisi metode itu, yakni mengganti seprai dengan tali tambang.
Â
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement