Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (74), pada Selasa waktu setempat melancarkan serangan ke Presiden Donald Trump. Ia mengklaim bahwa seorang pemimpin Eropa yang menghubunginya, menyamakan sosok Trump dengan diktator Italia, Benito Mussolini.
Biden yang juga mantan Senator asal Delaware tersebut selama ini dikabarkan berusaha menahan diri untuk tidak mengkritik pemerintahan saat ini. Namun, teranyar ia menyebut perilaku Trump "aneh" dan "tidak mengerti urusan pemerintahan".
Seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (18/10/2017), Biden melemparkan serangan tersebut ketika menghadiri sebuah acara bipartisan di University of Delaware. Saat itu, ia duduk persis di samping Gubernur Ohio, John Kasich, yang merupakan seorang Republikan.
Advertisement
Lebih lanjut ia menjelaskan, 14 pemimpin dunia telah menghubunginya untuk mencari titik terang atas berbagai tindakan Trump.
Politikus Partai Demokrat itu juga menyinggung momen saat Trump mendorong Perdana Menteri Montenegro, Duski Markovic, dalam KTT NATO pada Mei lalu. Ia mempraktikkan gaya Trump kala itu dengan membusungkan dada dan mengangkat dagunya dan hal inilah yang menurutnya membuat seorang pemimpin Eropa menyamakan bahasa tubuh Trump seperti "Il Duce" -- julukan bagi Mussolini.
Baca Juga
Aksi Biden meniru gaya Trump tersebut pun menuai gelak tawa dari para hadirin.
"Ini bukan lelucon. Sama sekali bukan lelucon. Itulah yang orang pikirkan," ucap Biden.
"Melanggar norma-norma perilaku pribadi jauh lebih memicu banyak kecemasan dan ketakutan dibanding kebijakan yang dihasilkan presiden," imbuh dia.
Biden pun mengambil contoh tindakan Trump, seperti mementahkan upaya diplomasi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson atas krisis nuklir Korea Utara.
"Mengirim Menlu-nya untuk bicara dengan Korut lalu mengatakan bahwa ia sedang melakukan tugas bodoh -- ini benar-benar aneh. Tindakan yang sangat aneh," kata Biden.
"Kita punya presiden yang tidak paham urusan pemerintahan," imbuhnya.
Kegemaran Trump untuk berkomunikasi melalui Twitter dan mengomentari hal-hal sepele juga turut dikritik Biden.