Apa Isi Dokumen Rahasia Pembunuhan JFK yang Akan Dibuka Trump?

Menurut para ahli, isi dari dokumen itu diharapkan akan memberi detail baru mengenai penyelidikan CIA tentang pembunuh Presiden Kennedy.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 23 Okt 2017, 21:15 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2017, 21:15 WIB
Teori konspirasi populer (1)
Pembunuhan John F. Kennedy. (Sumber Wikimedia/Dallas Morning News/Walt Cisco untuk ranah publik)

Liputan6.com, Washington, DC - Sejumlah dokumen rahasia milik Amerika Serikat terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy akan dipublikasikan pada minggu ini. Deklasifikasi itu dilakukan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan membuka arsip dengan tajuk, "Subject to the Receipt of Further Information."

Menurut para ahli, isi dari dokumen itu diharapkan akan memberi detail baru mengenai penyelidikan CIA tentang pembunuh Presiden Kennedy, Lee Harvey Oswald.

Undang-undang federal mewajibkan National Archieves atau Arsip Nasional untuk merilis semua file JFK pada hari Kamis mendatang. Itu berarti, 25 tahun setelah Presiden George H.W. Bush menandatangani JFK Assassination Records Act. Demikian seperti dikutip dari News.com.au pada Senin (23/10/2017).

Undang-undang tersebut mengizinkan Donald Trump menahan sebagian atau seluruh dokumen jika dia memutuskan ada "kerugian yang dapat diidentifikasi" yang didapatkan jika deklasifikasi tetap dilakukan. 

"Catatan tersebut dapat mengungkapkan apa yang CIA ketahui tentang perjalanan Oswald ke Kedutaan Besar Soviet dan Kuba di Mexico City beberapa minggu sebelum Kennedy ditembak di Dallas pada 22 November 1963," kata wartawan investigasi Gerald Posner.

"Ada yang kurang dalam biografi Oswald di mana kita tidak tahu apa yang sedang dia lakukan. Salah satunya di Mexico City," lanjut Posner, yang pada tahun 1993 bukunya yang berjudul Case Closed memperdebatkan banyak teori konspirasi seputar pembunuhan Kennedy.

Foto-foto surat kabar yang memuat laporan pembunuhan JFK terpajang di museum Newseum in Washington, DC ( Brendan Smialowski/AFP)

Oswald mengunjungi Kedubes Uni Soviet untuk mengajukan visa, di mana dia pernah tinggal dari tahun 1959 sampai 1962 di Negeri Beruang Merah. CIA memantau secara ketat kedua kedutaan besar (Kedubes Soviet dan Kuba) tersebut. Posner mengatakan, CIA mungkin memiliki video tentang kunjungan Oswald ke perwakilan masing-masing negara itu.

Dokumen tersebut mungkin juga menjelaskan kesaksian mantan perwira CIA dan konspirator Watergate E. Howard Hunt kepada dua putranya. Pengakuan tersebut berisi bahwa Hunt memiliki informasi lebih lanjut tentang rencana petugas CIA nakal untuk membunuh Kennedy.

Banyak pakar pembunuhan percaya pengakuan Hunt. "Coba lihat apa kata dokumennya," kata Posner.

Selama beberapa dekade, National Archieves atau Arsip Nasional telah mengumpulkan dokumen-dokumen pembunuhan pemerintah.

88 persen dari lima juta halaman arsip JFK sudah terbuka untuk umum.

11 persen sebagian terbuka untuk publik, dengan bagian-bagian sensitif yang dihapus. Hanya satu persen dari dokumen yang masih dirahasiakan.

Kesimpulan pemerintah AS adalah Oswald menembak Presiden Kennedy seorang diri demi mendapatkan ketenaran. Pernyataan itu dianggap aneh dan tak dapat dipercaya.

Jajak pendapat Gallup 2013 menemukan 61 persen orang Amerika percaya bahwa pembunuhan Kennedy adalah sebuah persekongkolan.

Kelompok teori konspirasi JFK menawarkan daftar tersangka yang mencakup agen CIA nakal, FBI, mafia, pro-Castro, anti-Castro dari Kuba, mafia Korsika, dan Lyndon Johnson, wakil presiden Kennedy yang dituding merencanakan pembunuhan itu.

Posner - yang bukunya jadi finalis untuk memenangkan Pulitzer dalam kategori sejarah - meragukan dokumen baru tersebut akan mengungkapkan rencana rahasia apa pun.

"Jika intelijen Amerika Serikat memiliki bukti tentang hal itu, itu pasti sudah lama terjadi," katanya.

Para ahli arsip pemerintah juga meragukan bahwa dokumen rahasia itu berisi temuan baru mengejutkan.

"Kami berasumsi bahwa sebagian besar dari apa yang akan dirilis, kemungkinan tak ada hal baru terhadap pembunuhan tersebut," kata situs Arsip Nasional.

Namun, tetap saja periset ingin melihat dokumen pembunuhan Kennedy itu.

"Hal-hal yang tidak terlihat sangat menarik mungkin memiliki relevansi saat ini," ujar Posner.

Sementara itu, peneliti lainnya, William Kelly mengatakan, "Mengungkap rincian rahasia akan membantu orang Amerika memahami apa yang terjadi di Dallas."

"Ini akan memberi kita potongan terakhir dari teka-teki itu," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya