Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan melaksanakan kunjungan resmi yang pertama ke Asia Pasifik dari tanggal 3 November sampai 14 November. Lawatan itu akan menjadi kunjungan internasional terpanjang Trump sejak menjabat sebagai POTUS.
Dari AS, Trump -- secara berurutan -- akan menyambangi Hawaii, Jepang, Korea Selatan, China, Vietnam, dan Filipina. Ia juga akan berpartisipasi dalam konferensi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Da Nang dan KTT- ASEAN di Manila.
Pada 3 November, Trump akan menyambangi Hawaii untuk menerima uraian berkaitan soal isu militer dan keamanan dari Komando Militer AS di Pasifik. Ia juga akan melakukan tur presidensial ke Pearl Harbor dan USS Arizona Memorial.
Advertisement
Jepang - Korsel - China
Presiden akan resmi memulai kunjungannya ke Asia yang dimulai dengan Jepang pada tanggal 5 - 6 November.
"Di Jepang, Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe guna membahas tentang aliansi politik-ekonomi AS-Jepang serta kerja sama kedua negara dalam mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," jelas keterangan resmi dari pejabat senior Gedung Putih yang diterima Liputan6.com via e-mail, Rabu (1/11/2017).
Baca Juga
Pada sela-sela kegiatan, PM Abe akan mendampingi Trump untuk bertemu dengan keluarga warga Jepang yang diculik oleh rezim Korea Utara.
Sementara di Korea Selatan pada 7 - 8 November, Presiden Trump akan bertemu dengan Presiden Korsel Moon Jae-in. Keduanya akan membahas kerja sama bilateral dan ekonomi.
Isu ekonomi yang akan dibahas oleh keduanya adalah proses untuk menciptakan neraca perdagangan yang seimbang antara AS - Korsel.
Korea Utara akan menjadi salah satu isu prioritas yang dibahas oleh Trump saat menyambangi Negeri Ginseng. Pada 8 November, Presiden AS akan berpidato di Parlemen Korsel, berbicara mengenai hubungan kedua negara serta mendesak komunitas internasional untuk memaksimalkan tekanan terhadap Korut.
"Kita berharap Presiden Trump akan menegaskan kembali bahwa aliansi AS - Korsel akan semakin kuat di tengah agresi Korea Utara," tambah sang pejabat senior Gedung Putih tersebut.
Sedangkan di China, Presiden Trump akan bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Keduanya akan membahas rangkaian kerja sama bilateral, komersial, dan perdagangan. Serta, tak ketinggalan pula, isu Korea Utara.
"Presiden mungkin akan mendesak komitmen China untuk menekan Korea Utara serta mendorong China guna menjalin hubungan ekonomi dengan AS secara resiprokal, taat hukum, dan berkesinambungan dalam jangka panjang," kata pejabat senior Gedung Putih.
Gedung Putih juga menyebut, Trump akan memimpin rombongan delegasi Kamar Dagang AS, pengusaha, dan pebisnis dari Negeri Paman Sam ke Negeri Tirai Bambu.
Vietnam, Filipina, APEC, dan ASEAN
Sedangkan di Vietnam, Presiden Trump akan mengunjungi Da Nang terlebih dahulu guna menghadiri forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
Menurut keterangan dari pejabat senior Gedung Putih, dalam forum APEC nanti, Trump akan "Mendorong visi AS mengenai kawasan ekonomi serta kerja sama bilateral Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Isu keamanan di kawasan turut akan dibahas oleh presiden."
Usai dari Da Nang, Trump akan berkunjung ke Hanoi dalam kapasitas resmi kenegaraan dan bertemu dengan President Trần Đại Quang beserta pejabat tinggi Vietnam.
Terakhir, Presiden Trump akan berkunjung ke Manila pada 12 - 13 November untuk menghadiri forum sekaligus perayaan HUT 40 Relasi US - ASEAN.
Di sela-sela forum, Trump direncanakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte selaku tuan rumah dan PM Australia Malcolm Turnbull. Negeri Kanguru merupakan salah satu negara mitra ASEAN di kawasan yang turut hadir dalam forum tersebut.
Advertisement