Kucing Peliharaan PM Selandia Baru Mati Tertabrak Mobil

Berita kematian kucing tersebut disampaikan oleh PM Ardern lewat akun media sosial pribadi miliknya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Nov 2017, 13:01 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2017, 13:01 WIB
Paddles, kucing peliharaan Perdana Menteri Selandia Baru mati tertabrak mobil (Twitter/@FirstCatofNZ)
Paddles, kucing peliharaan Perdana Menteri Selandia Baru mati tertabrak mobil (Twitter/@FirstCatofNZ)

Liputan6.com, Wellington - Bagi pencinta hewan, kehilangan binatang peliharaan adalah hal yang sangat menyedihkan. Hati menjadi remuk, tak selera makan, hingga tak fokus pada pekerjaan.

Dilansir dari laman BBC, Rabu (8/11/2017), kesedihan tersebut juga dirasakan oleh Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, saat mengetahui kucing peliharaanya bernama Paddles, mati pada Selasa kemarin.

Pada mulanya, si penabrak telah membawa kucing tersebut ke dokter hewan. Namun sayang, nyawa kucing itu tak dapat diselamatkan.

Berita kematian kucing tersebut disampaikan oleh PM Ardern lewat akun media sosial pribadi miliknya.

"Bagi mereka yang pernah kehilangan hewan peliharaan yang sangat disayangi, tentu akan merasakan kesedihan," tulis PM Ardern. Demikian dilansir dari laman The Guardian.

Paddles diperoleh oleh PM Ardern setelah melakukan adopsi dari sebuah badan yang menampung kucing-kucing telantar bernama New Zealand Society for the Prevention of Cruelty to Animals (SPCA).

Selain itu, kucing milik PM Ardern dianggap istimewa karena mengalami kelainan polydactyly--sebuah kondisi kelebihan jari.

Sejak memenangi pemilihan umum pada Oktober lalu, akun Twitter milik Paddles, @FirstCatofNZ sudah diikuti oleh lebih dari 11 ribu orang.

PM Ardern juga mengatakan, bagi siapa saja yang ingin menyampaikan belasungkawa kepada Paddles dapat memberikan donasinya kepada pihak SPCA.

Sebab, SPCA adalah wadah yang menaungi Paddles sebelum akhirnya diadopsi.

 

PM Selandia Baru Termuda dalam 160 Tahun

Jacinda Ardern resmi menjadi Perdana Menteri Selandia pada Oktober 2017. Pengangkatannya sah setelah Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy menandatangani surat perintah yang menunjuk wanita berusia 37 tahun itu sebagai PM.

Ardern diambil sumpahnya dalam sebuah upacara yang diadakan di Government House di Wellington. Surat perintah yang secara resmi menunjuk Wakil PM, Winston Peters, pun telah ditandatangani.

Seperti dilansir News.com.au, terdapat 31 menteri kabinet yang juga dilantik dalam upacara yang sama. Dan lebih dari 100 tamu undangan, termasuk pasangan Ardern, Clarke Gayford, serta orangtuanya, turut hadir menyaksikan saat wanita itu disahkan menjadi PM Selandia Baru termuda dalam 160 tahun terakhir.

Ardern tercatat wanita ketiga yang menjabat sebagai PM Selandia Baru. Sebelum upacara pelantikannya dimulai, Bill English, pemimpin Partai Nasional Konservatif, mengundurkan diri sebagai perdana menteri.

Ardern yang memimpin Partai Buruh sejak Agustus 2017 telah disandingkan dengan sosok pemimpin muda nan kharismatik lainnya, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron (39) dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Kemenangan Ardern dikonfirmasi sepekan lalu setelah Peters menolak untuk berkoalisi dengan Partai Nasional dan lebih memilih merapat ke Partai Buruh.

Di bawah kepemimpinan Ardern, Selandia Baru akan memperketat imigrasi dan membatasi kepemilikan properti asing.

Dalam pidato perdananya sebagai PM, Ardern mengatakan bahwa pemerintahannya akan memperkenalkan sebuah undang-undang untuk melarang spekulan asing membeli rumah.

Sebelumnya, ia juga memaparkan bahwa kemiskinan anak merupakan salah satu isu yang akan diusung pemerintahannya.

"Sebagai PM, saya ingin melihat kemajuan mendesak di bidang ini. Itulah sebabnya kami akan memperkenalkan langkah-langkah dan target untuk memastikan kebijakan kami di pemerintahan membuat perbedaan bagi kehidupan mereka," kata Ardern seperti dikutip dari The Guardian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya