Korsel: AS Tak Boleh Menyerang Korut Tanpa Seizin Kami

Pemimpin partai yang berkuasa di Korsel mengatakan, Trump dalam kondisi apapun, tak boleh menyerang Korea Utara tanpa seizin Seoul.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 17 Nov 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 08:42 WIB
Aktivis
Dua aktivis berpose dengan rudal tiruan dengan memakai topeng Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin Korut, Kim Jon-un di Kedubes Korea Utara di Berlin, Jerman (13/9). Mereka menutut penghapusan senjata nuklir. (AFP Photo/dpa/Britta Pedersen/Germany Out)

Liputan6.com, Seoul - Pemimpin partai yang berkuasa di Korea Selatan mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump -- dalam kondisi apapun -- tak boleh menyerang Korea Utara tanpa seizin Seoul.

"Presiden Trump sering menekankan bahwa ia telah meletakkan segala opsi di atas meja. Kami ingin memastikan bahwa opsi perang tidak diletakkan di atas meja. Dalam kondisi apapun, AS tidak boleh maju dan menggunakan opsi militer tanpa persetujuan Korea Selatan," kata Choo Mi-ae, pemimpin Democartic Party kepada firma analisis di Washington, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (17/11/2017).

"Kita harus mencari resolusi damai terkait situasi tersebut," tambahnya.

Pernyataan Choo Mi-ae menggarisbawahi kekhawatiran Korea Selatan, yang cemas bahwa setiap serangan AS ke Korea Utara mampu memprovokasi serangan balasan yang merugikan Negeri Ginseng.

Pemimpin Democratic Party itu telah menganjurkan agar Korea Selatan, AS, dan sekutunya mampu membuka dialog dengan Korea Utara. Korsel juga mendukung kebijakan Presiden Trump tentang pemberian tekanan diplomatik dan sanksi ekonomi terhadap Korut.

Choo Mi-ae juga mengatakan, terhambatnya dialog mampu memicu berbagai miskalkulasi yang dilakukan oleh Korea Utara ke depannya.

Meski begitu, Choo Mi-ae menolak untuk mengomentari usaha terbatas Presiden Trump dalam mengupayakan dialog dengan Pyongyang.

Politikus itu lanjut berkomentar, "Situasi saat ini sangat mendesak; Waktu tidak di pihak kita. Ini bukan hanya masalah ancaman terhadap daratan AS. Ini adalah ancaman yang diajukan ke Jepang dan yang terpenting ke Semenanjung Korea."

Terkait hal itu, Choo Mi-ae mengatakan, "Pemerintah Korea Selatan berusaha untuk menghilangkan ketidakcocokan yang bisa terjadi antara Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam isu tersebut."

AS sendiri belakangan menunjukan indikasi mengedepankan solusi diplomatik atas isu Korut.

Ketika mengunjungi Seoul pekan lalu, Trump memperingatkan bahwa ia siap untuk menggunakan seluruh kekuatan militer AS guna menghentikan serangan apapun dari Korea Utara. Namun, ia juga mendesak Pyongyang untuk "membuat kesepakatan".

Trump, yang sebelumnya menyebut bahwa melakukan negosiasi dengan Korea Utara membuang-buang waktu, tidak menawarkan jalan yang jelas untuk melakukan dialog.

Sementara Pyongyang menjelaskan bahwa mereka memiliki sedikit minat untuk negosiasi. Atau setidaknya sampai negara tersebut telah berhasil mengembangkan rudal nuklir yang mampu mencapai daratan AS.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya