Duterte Merasa Terhina Ucapan Trudeau, Ini Tanggapan Dubes Kanada

PM Trudeau sempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Filipina.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 18 Nov 2017, 14:02 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 14:02 WIB
Duta Besar Kanada untuk ASEAN Marie-Louise Hannan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Duta Besar Kanada untuk ASEAN Marie-Louise Hannan (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari yang lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte merasa terhina atas pernyataan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengenai perang terhadap narkoba yang dilakukan pemerintahannya.

Sebelumnya, Duterte dan Trudeau diketahui mengadakan perbincangan di sela-sela KTT ASEAN di Manila pada Selasa, 14 November.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Trudeau sempat mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah Filipina. Kampanye anti-narkoba yang digalakkan Duterte telah banyak melakukan aksi pembunuhan di luar prosedur hukum.

Trudeau sempat berujar dalam konferensi pers, "Saya menyebut soal HAM, penegakan hukum dan khususnya pembunuhan di luar prosedur hukum, sebagai masalah yang memprihatinkan bagi Kanada."

"Saya membicarakan tentang perlunya menghormati penegakan hukum. Kami juga menawarkan dukungan dan bantuan pada Filipina untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di sana," tambahnya.

Trudeau juga mengatakan bahwa Duterte menerima omongannya tersebut, dan mengatakan obrolan bersama Duterte berlangsung "akrab".

Akan tetapi, Duterte kemudian mengatakan hal sebaliknya pada wartawan. "Saya sampaikan bahwa saya tidak akan mengucapkannya. Ini merupakan bentuk penghinaan pribadi," ujar Duterte.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Kanada untuk ASEAN Marie-Louise Hannan mengklarifikasi soal kabar tersebut. Ia membenarkan bahwa PM Trudeau menanyakan soal isu pemberantasan narkoba kepada Duterte.

Namun, Dubes Hannan mengatakan bahwa PM Trudeau sama sekali tak bermaksud menyinggung Presiden Duterte yang kala itu bertindak sebagai tuan rumah.

"PM Trudeau memang menanyakan isu HAM, termasuk pembunuhan di luar jalur hukum," ujar Dubes Hannan dalam press breafing pada Jumat (17/11/2017) di The Dharmawangsa, Jakarta.

"PM Trudeau mengangkat isu tersebut dengan alasan kepentingan hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak lama. Hal ini juga disampaikan atas keprihatinan Kanada terhadap hal yang terjadi di Filipina," tambahnya.

Dubes Hannan pun menyebut, seperti ada kesalahpahaman yang menyebabkan Presiden Duterte tersinggung dan menilai itu adalah sebuah penghinaan.

Meski demikian, Dubes Hannan menyebut hal ini tak akan mengubah hubungan kedua negara.

"Kanada siap membantu Filipina dan akan jadi teman baik," ujar Dubes Hannan.

 

Sambangi Restoran Cepat Saji Filipina, Justin Trudeau Bikin Heboh

Pada saat Konferensi Tingkat Tinggi di Kawasan Asia Tenggara (KTT ASEAN) tengah berlangsung. Sebagai tuan rumah, Filipina didatangi oleh para petinggi negara di kawasan ASEAN dan dunia.

Beda kepala negara, beda pula sambutan yang diberikan oleh warga. Sebagai contoh, kehadiran Presiden Amerika Serikat Donald Trump malah menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat setempat.

Banyak warga Filipina yang turun ke jalan dan menggelar unjuk rasa menolak kedatangan suami dari Melania tersebut. Dengan spanduk bertulis "Ban Trump" menunjukkan ada sebagian lapisan masyarakat yang tak setuju dengan kebijakan presiden AS tersebut.

Sementara itu, kehadiran Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendapat respons luar biasa dari warga Filipina. PM ganteng itu disambut dengan sukacita. Banyak warga lokal yang sengaja menunggu dan meminta foto selfie bersama.

Ternyata, efek ketampanan PM berusia 45 tahun tersebut tak berhenti di situ saja.

Dikutip dari laman Qz.com, Trudeau kembali buat heboh warga Filipina setelah dirinya muncul secara mendadak sebuah restoran cepat saji yang kerap disebut warga setempat Jollibee.

Jollibee Foods Corporation atau JFC adalah sebuah jaringan restoran makanan cepat saji multinasional yang bermarkas besar di Pasig, Filipina.

Dengan penuh pesona, Trudeau datang untuk membeli kentang goreng di Jollibee cabang Northbrook, Manila.

Di sana, Trudeau bersalaman, bercengkerama dan menyebabkan hiruk pikuk pelanggan yang hadir.

Momen langka seperti ini pun dimanfaatkan oleh pengunjung maupun petugas Jollibee. Banyak dari mereka yang berfoto bersama PM ganteng tersebut.

Selain membeli kentang goreng, Trudeau juga diketahui membeli ayam goreng (Chiken Joy) dan Strawberry Tea Float.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya