Koalisi Pimpinan Saudi Izinkan Bantuan Masuk ke Yaman

Penuhi tuntutan PBB, Arab Saudi akan membuka 'pintu' agar bantuan kemanusiaan dapat masuk ke Yaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Nov 2017, 06:27 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2017, 06:27 WIB
Ilustrasi Perang Yaman
Ilustrasi Perang Yaman (AP Photo/Hani Mohammed, File)

Liputan6.com, Sanaa - Koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman mengatakan akan membuka kembali bandara internasional utama negara itu dan sebuah pelabuhan penting di Laut Merah. Ini dilakukan agar bantuan kemanusiaan dapat masuk.

Pembukaan kedua fasilitas dilakukan pada Kamis 23 November waktu setempat. Bandara di ibu kota Sanaa akan dibuka kembali untuk pesawat PBB dan pelabuhan Hodeida akan dapat menerima bantuan kemanusiaan darurat. Demikian menurut pernyataan koalisi pimpinan Arab Saudi seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat (24/11/2017).

Pelabuhan Salef juga akan dibuka, kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, di New York mengutip informasi yang diperoleh pejabat kemanusiaan dan politik dari mitra mereka di Arab Saudi.

Koalisi pimpinan Arab Saudi mengumumkan penutupan perbatasan udara, darat dan laut Yaman pada 6 November atau dua hari setelah misil balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak, ditembak jatuh di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

PBB mengatakan, jutaan warga Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar untuk memompa air bersih.

Sekitar 7 juta orang dari 27 juta populasi Yaman, bergantung sepenuhnya pada bantuan pangan. Sementara, 4 juta lainnya mengandalkan bantuan untuk air bersih.

Serangan udara dan pertempuran di darat telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan membuat 3 juta orang mengungsi sejak koalisi campur tangan dalam pertempuran antara tentara yang setia kepada Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya