Liputan6.com, Tokyo - Selama ini manusia hanya mengenal robot sebagai benda pasif yang baru akan bergerak jika diberi instruksi lewat remot kontrol. Namun hal semacam ini berbeda dengan Erica.
Robot perempuan yang satu ini sangat ingin berinteraksi dengan manusia dan menceritakan kisah-kisah lelucon.
Dilansir dari laman News.com.au, Senin (4/12/2017), dalam sebuah film dokumenter yang menceritakan tentang kehidupan Erica, sang pemilik menyebut bahwa robot ini memiliki 'jiwa'.
Advertisement
Baca Juga
Ia diklaim sebagai robot yang sangat lembut dan peduli akan sesama. Dalam film tersebut juga menjelaskan betapa santainya Erica ketika menikmati tiupan angin sepoi-sepoi.
Hiroshi Ishiguro, pemilik Erica sekaligus pria yang mengaku ayah dari robot tersebut mengatakan kepada The Guardian bahwa ia adalah robot yang paling cantik dan menyerupai manusia.
"Saya ingin mengubah dunia dengan teknologi," ujar Ishiguro.
"Robot ini memang terbuat dari silikon dan tak menggerakan lengannya. Tetapi, Erica mampu melokalisasikan sumber suara dan ia tahu dari mana posisi lawan bicara," ujar Ishiguro.
Ternyata, robot ini memiliki 14 sensor kedalaman infra merah untuk melacak posisi manusia di sebuah ruangan. Erica juga memiliki kemampuan untuk mengenali wajah seseorang.
Proyek monumental ini merupakan bagian dari sebuah proyek yang disebut JST Erato -- salah satu proyek sains yang sangat didanai oleh pemerintah Jepang.
Pencipta Erica percaya bahwa robot ini memiliki kesamaan dengan manusia dengan manusia.
Pengakuan seperti ini pun tak hanya keluar dari mulut penciptanya saja, melainkan dari mulut Erica. Ia mengatakan, "Saya memang seperti manusia".
Robot Wanita Punya Kewarganegaraan
Jika Erica mengklaim dirinya sebagao robot yang mirip dengan manusia, beda halnya dengan Sophia -- robot asal Arab Saudi yang punya kewarganegaraan.
Seperti dikutip dari Independent, robot Sophia diciptakan oleh perusahaan Hanson Robotics yang bermarkas di Hong Kong. Robot itu muncul perdana di sebuah konferensi teknologi di Riyadh.
Sophia dapat tampil sendiri tanpa seizin wali laki-laki dan robot itu tidak menggunakan penutup kepala atau pakaian yang sama seperti yang dikenakan wanita Saudi. Hal inilah yang banyak diperbincangkan warganet di ranah Twitter.
"Sophia, robot pertama yang memiliki kewarganegaraan di Arab Saudi, punya hak yang jauh lebih banyak dibanding kamu perempuan di sana...," tulis pemilik akun @EApples7.
Sementara itu, seorang pengguna Twitter lainnya mentwit, "Saya penasaran apakah robot Sophia bisa meninggalkan Arab Saudi tanpa persetujuan wali! Mengingat ia merupakan warga Saudi resmi."
Di bawah sistem perwalian Arab Saudi, setiap wanita harus memiliki wali baik itu ayah, suami atau saudara. Wali memiliki wewenang untuk membuat serangkaian keputusan penting atas nama wanita.
Kaum hawa di Arab Saudi membutuhkan izin wali untuk menikah, mengajukan paspor, bepergian ke luar rumah, ke luar negeri atau bahkan belajar ke luar negeri dengan beasiswa pemerintah.
Keberadaan Sophia sendiri merupakan bagian untuk mendorong investasi Saudi ke dalam industri kecerdasan buatan.
Dalam tampilan perdananya, Sophia mengatakan, "Saya sangat tersanjung dan bangga akan perbedaan yang unik ini. Menjadi robot pertama yang menyandang kewarganegaraan adalah sebuah peristiwa bersejarah".
Advertisement