Presiden Prancis: Tak Ada Kemajuan bagi Turki untuk Gabung UE

Presiden Prancis mengatakan bahwa tidak ada kemajuan yang menunjukkan bahwa Turki akan bergabung dengan Uni Eropa untuk saat ini.

oleh Citra Dewi diperbarui 06 Jan 2018, 12:19 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2018, 12:19 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AP Photo/Kamran Jebreili)

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengatakan bahwa tidak ada kemajuan yang menunjukkan bahwa Turki akan bergabung dengan Uni Eropa untuk saat ini.

Dalam konferensi pers gabungan di Paris bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Macron mengatakan terdapat perbedaan dalam hak asasi manusia sejak Turki melakukan pembersihan setelah adanya kudeta gagal pada 2016.

Dikutip dari BBC, Sabtu (6/1/2018), Macron mengatakan, sudah waktunya untuk mengakhiri kemunafikan dengan berpura-pura bahwa ada prospek kemajuan dalam perundingan keanggotaan Turki dengan Uni Eropa.

"Jelas bahwa perkembangan dan pilihan baru-baru ini tidak memungkinkan adanya perkembangan proses di mana kita akan bergabung," ujar Macron soal kemungkinan keanggotan Turki.

Namun, Macron juga mengatakan bahwa menjalin hubungan dekat dengan Turkimerupakan hal penting.

Turki Lelah Memohon kepada Uni Eropa

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Presidential Press Service, pool photo via AP)

Erdogan mengaku bahwa Turki sudah bosan terus-menerus memohon untuk bergabung dengan Uni eropa.

Pria berusia 63 tahun itu beberapa kali juga mengungkapkan sindirannya atas tawaran Uni Eropa terhadap Turki.

Ia menuduh blok tersebut tidak tulus melakukan tawarannya dan hanya menyia-nyiakan waktu Ankara. Erdogan juga mengatakan, kebanyakan warga Turki tak lagi menginginkan Uni Eropa.

Meski demikian, dalam konferensi pers tersebut, baik Erdogan maupun Macron sama-sama memuji atas kerja sama dalam perang melawan ISIS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya