Pangeran Gay India Buka Istananya untuk Kaum LGBT

Ia ingin memberikan jaminan sosial kepada kelompok gay yang berada di India.

oleh Afra Augesti diperbarui 08 Jan 2018, 19:40 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 19:40 WIB
Prince Manvendra
Pangeran LGBT Manvendra. (AFP/Sajjad Hussain)

Liputan6.com, New Delhi - Seorang pangeran gay India membuka lahan istananya yang memiliki luas 15 hektar untuk orang-orang LGBT. Tak hanya itu, ia juga membangun lebih banyak tempat untuk menampung pengunjung.

Pangeran Manvendra Singh Gohil, yang merupakan putra dan pewaris takhta Maharaja Rajpipla di Gujarat, India barat, akan mengelola pusat pemerintahan "kerajaan" tersebut dengan organisasi The Lakshya Trust.

Anggota kerajaan, yang dikucilkan oleh keluarganya setelah publikasi pada tahun 2006, telah memulai organisasi itu untuk mendukung pria gay dan mendidik orang melakukan pencegahan HIV/AIDS.

Berbicara kepada International Business Times, sang pangeran mengatakan bahwa ia ingin memberikan jaminan sosial kepada kelompok gay.

Ini dilakukan agar homoseksual bisa memenuhi keperluan hidupnya setelah dibuang atau dikucilkan dari keluarganya.

"Jika saya bisa menghadapi masalah ini, maka ada orang gay lainnya yang bisa menghadapi situasi serupa," katanya, dikutip dari Independent, Minggu (7/1/2018).

"Di India, kita memiliki sistem kekeluargaan dan secara mental kita dikondisikan untuk hidup bersama orang tua. Saat Anda mencoba untuk berbeda dari yang lainnya, mereka mengecam Anda dan tak lagi peduli dengan kehidupan Anda. Anda menjadi orang yang terbuang. Dalam kasus yang sering saya temui, kebanyakan gay masih bergantung secara finansial pada orang tua mereka," imbuhnya.

"Saya ingin memberikan bantuan sosial dan keuangan. Jadi, gay yang ingin hidup keluar dari lingkungan keluarganya tidak akan takut lagi, mereka akan memiliki jaminan sosial sendiri," pungkasnya.

Homoseksual masih dianggap tabu di tengah kehidupan bermasyarakat di India. Berhubungan seks dengan sesama jenis dapat dikenai hukuman berat di Negeri Taj Mahal itu.

Pada tanggal 24 Agustus 2017, Mahkamah Agung India menegaskan bahwa hak privasi individu terdiri dari hak intrinsik dan hak fundamental yang bernaung di bawah payung konstitusi.

Majelis hakim berpendapat, mendiskriminasi seseorang karena kelainan orientasi seksualnya adalah bentuk pelecehan martabat dan harga diri. Kelompok gay menuntut agar orientasi seksual setiap orang dilindungi di bawah hukum yang sama.

Trauma Masa Lalu

Pernikahan Sesama Jenis Dilegalkan, Pendukung LGBT Berpesta di Berlin
Dua pria menari saat mengikuti parade ‘Gay Pride’ di Berlin, Jerman, Sabtu (22/7). Pendukung gay dan lesbian berpesta setelah Parlemen Jerman melegalkan pernikahan sesama jenis. (AP/Markus Schreiber)

Munculnya Manvendra di ranah publik menggegerkan media-media di seluruh India. Akibatnya, banyak yang mengecam dan memprotes kehadirannya.

Patung-patung dibakar, massa turun ke jalan dan meminta gelar "pangeran" tak disematkan kepadanya. Selain itu, ia juga tidak diakui dan diasingkan oleh orang tuanya.

Setelahnya, ia justru berani untuk mengikuti serial BBC Undercover Princes, sebuah reality show tahun 2009 yang menampilkan tiga bangsawan "berbeda".

Mereka ditempatkan di Brighton, Inggris, di mana mereka harus menjalani kehidupan yang apa adanya dan juga berkencan.

Di kehidupan sehari-hari, Manvendra kerap beramal dengan memberikan konseling, layanan klinis dan mendukung ribuan pria yang mengaku sebagai homoseksual.

Banyak laki-laki yang "curhat" kepadanya mengaku menjalani hidup yang menyedihkan setelah menikah dengan wanita, meski mereka memiliki hasrat seksualitas.

Sedangkan Manvendra sendiri dipaksa menikah pada tahun 1991, namun pernikahannya dengan lawan jenis dianggap sebagai sebuah bencana besar. Di tahun berikutnya, ia memutuskan untuk bercerai.

Manvendra tampil sebagai bintang tamu dalam acara The Oprah Winfrey Show pada tahun 2007. Ia adalah satu dari tiga orang yang hadir dalam pertunjukan berjudul "Gay Around the World".

Dalam acara tersebut, ia menegaskan bahwa ia tidak menyesal telah menampakkan diri di muka umum. Di samping itu, ia mengaku kalau penduduk India mengaguminya karena kampanye pencegahan HIV/AIDS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya