Teh Herbal China Ini Bisa Memperpanjang Usia hingga 10 Persen?

Teh herbal di China ini mengklaim dapat memperpanjang umur konsumen hingga 10 persen dari angka harapan hidup masing-masing, benarkah?

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Jan 2018, 06:54 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 06:54 WIB
Minuman teh herbal Wanglaoji (Wikimedia Commons)
Minuman teh herbal Wanglaoji (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Beijing - Sebuah merk minuman teh herbal kemasan kaleng yang populer di China, kini mengklaim bahwa produk mereka dapat memperpanjang umur konsumen hingga 10 persen dari angka harapan hidup masing-masing.

Pertama kali didirikan di Guangzhou pada tahun 1828, Wanglaoji (王老吉), yang juga dikenal dengan nama Kanton Wong Lo Kat, telah malang-melintang di dunia industri minuman kemasan di China.

Namun seiring waktu, minuman dengan komposisi khas-nya -- yang terdiri dari mint, kamperfuli, dan ramuan lain -- telah menjadi merk yang cukup ternama di Tiongkok. Pihak produsen juga mengklaim, pembuatan produk minuman teh herbal itu melalui proses yang serupa seperti meracik obat tradisional ala Negeri Tirai Bambu.

Li Chuyuan, ketua Guangzhou Pharmaceutical Group, perusahaan milik negara yang memiliki sebagian saham Wanglaoji, sekarang mengklaim bahwa minuman herbalnya dapat meningkatkan harapan hidup seseorang sebesar 10 persen.

Klaim itu, menurut pengakuan Li Chuyuan, dibuat berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan China, dengan.

Seperti dikutip dari Shanghaiist (9/1/2018) uji coba itu memang benar-benar dilakukan. Namun, yang menjadi permasalahan adalah, subjek riset tes adalah 576 tikus, bukan manusia.

Sehingga, sejumlah kritikus dan para skeptis menilai, klaim yang dibuat oleh Li Chuyan -- yang menyebut bahwa minuman Wanglaoji mampu meningkatkan harapan hidup seseorang sebesar 10 persen -- tidaklah benar.

Sementara itu, para warganet juga menilai, dalam satu kaleng Wanglaoji terkandung kadar glukosa yang cukup banyak dan justru menjadi berbahaya serta memicu diabetes jika dikonsumsi berlebihan.

Fakta itu juga menyanggah klaim yang dibuat oleh Li Chuyan.

"Apakah minuman itu akan memperpanjang hidup Anda atau tidak, saya tidak tahu. Yang saya tahu adalah, jika Anda meminumnya terlalu banyak, Anda akan terkena diabetes," komentar seorang netizen.

Seorang warganet China lain mengatakan, "Jika Anda tidak meminumnya (Wanglaoji), justru akan meningkatkan harapan hidup Anda sebesar 50 persen."

'Resep Panjang Umur' Unik dari Sejumlah Lansia

Ilustrasi Bir (AFP)
Ilustrasi Bir (AFP)

Para ahli kerap mengaitkan resep panjang umur dengan kebiasaan hidup sehat. Namun, faktanya tak selalu demikian.

Sejumlah orang yang diberkahi hidup lama, bahkan lebih dari 100 tahun, ternyata punya kebiasaan yang bikin orang geleng-geleng kepala.

Heran. Ada yang suka merokok, minum soft drink, makan bacon, atau -- ini nyata-- menganggap keperawanannya sebagai penentu usianya yang panjang.

Berikut 9 lansia panjang umur yang punya kebiasaan aneh seperti Liputan6.com kutip sebagian dari situs Oddee.com:

1. Minyak Zaitun dan Rokok

Jeanne Calment meninggal dunia pada usia sepuh, 122 tahun dan 164 hari pada Agustus 1997.

Berdasarkan akte kelahirannya, Calment lahir pada 21 Februari 1875, sekitar 10 tahun setelah pembunuhan Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln.

Pada 1993, ia masuk dalam daftar Guinness Book of Records sebagai orang paling tua yang usianya bisa dibuktikan.

Selama masa hidupnya yang panjang, banyak hal menarik yang dialami nenek itu. Pada 1888, ia bertemu dengan maestro lukis Vincent Van Gogh yang datang ke kotanya di Arles. Sang pelukis kala itu mendatangi toko ayahnya.

Calment yang kala itu masih gadis kecil berusia 13 tahun mengingat Van Gogh sebagai soso yang, 'jorok, berselera busana yang buruk, dan mudah marah'.

Meski buta, hampir tuli, dan bergantung pada kursi roda, di penghujung usianya, Calment adalah lansia yang bersemangat dan punya ingatan tajam.

Calment mengaku masih ingat bentuk pensil warna yang ia jual pada Van Gogh. Pun dengan pembangunan Menara Eiffel yang ia saksikan dengan mata kepala sendiri.

Pada usia 85 tahun, ia ikut latihan anggar. Kala umurnya sudah 100 tahun ia masih menggenjot sepeda.

Calment juga seorang perokok. Ia menghisap tembakau sejak berusia 21 tahun, dan baru menghentikan kebiasaannya itu pada usia 117 tahun.

Namun, alasannya menjauhi rokok bukan perkara kesehatan. Kata dokternya, itu gara-gara penglihatan Calment yang memburuk membuatnya tak bisa menyalakan lintingan tembakau. Sementara, nenek itu terlalu gengsi untuk minta tolong.

Calment mengaku, rahasia panjang umurnya adalah mengonsumsi minyak zaitun -- yang juga ia balurkan ke kulitnya. Satu lagi, ia punya selera humor yang baik.

"Sepertinya, aku akan mati dalam kondisi tertawa," kata dia, memprediksi kematiannya, seperti dikutip dari CNN.

Calment juga punya kebiasaan menyesap minuman anggur atau wine dan mengonsumsi 1 kg cokelat tiap minggu.

Soft Drink

20160823-Minuman Soda
Ilustrasi Foto Minuman Soda (iStockphoto)

Pada Maret 2015, Elizabeth Sullivan merayakan ulang tahunnya ke 104. Saat ditanya soal rahasia panjang umurnya, menyebut 'Dr Pepper'. Bukan, itu bukan nama seorang dokter, melainkan minuman bersoda yang mulai dibuat pada tahun 1880-an di Texas.

Nenek Sullivan mengaku, minum 3 kaleng soda per hari adalah penyebab usianya yang panjang. "Setiap dokter yang memeriksaku mengatakan, minuman bersoda itu akan membunuhku. Tapi nyatanya, mereka meninggal lebih dulu daripada aku," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari Huffington Post.

Sullivan mengaku, awalnya ia mengira orang sudah merasa cukup hidup setelah mencapai usia 80 atau 90-an tahun.

Namun, kata dia, hidupnya justru lebih menarik setelah melewati usia 90 tahun. "Aku bisa bermain kartu, menyetir, jalan-jalan ke Inggris sesukaku," kata dia.

Bir

Bir Korea Utara, Taedonggong Beer (Wikimedia Commons)
Bir Korea Utara, Taedonggong Beer (Wikimedia Commons)

Suatu hari, Agnes Fenton menderita tumor jinak -- satu-satunya masalah kesehatan serius yang pernah ia alami.

Dokternya kala itu menyarankan agar perempuan asal New Jersey itu mengonsumsi bir Miller High Lifes, 3 kali sehari. Jadi selama 70 tahun kemudian, Fenton meminum bir itu. Ditambah dengan segelas wiski.

Ajaibnya, tak hanya sembuh, sang nenek menduga minuman itu menjadi alasannya panjang umur.

Pada Juli 2015, ia merayakan ulang tahunnya ke-110. Dan ternyata, bukan itu saja 'tipsnya' panjang umur.

"Sebenarnya tak ada rahasia. Dekatlah pada Tuhan dan lakukan hal yang benar," kata dia, seperti dikutip dari New York Daily News.

Tetap Perawan

Seks atau Berhubungan Intim
Ilustrasi Foto Berhubungan Intim atau Seks (iStockphoto)

Usia Clara Meadmore 108 tahun saat meninggal dunia 2011 lalu. Ia lahir di Glasgow pada 1903, hanya 2 tahun setelah kematian Ratu Inggris Victoria.

Ia masih ingat dan sering mengisahkan tentang tenggelamnya kapal Titanic dan pecahnya Perang Dunia I.

Saat ditanya soal rahasia panjang umurnya, Clara menjawab: menjadi perawan. "Orang bertanya, apakah aku seorang homoseksual. Dan aku jawab, bukan. Aku hanya tak tertarik untuk melakukan hubungan seksual," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya